Mediaumat.news – Tersingkirnya Raja ‘OTT’ Harun Al Rasyid dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK), dinilai Pengamat Kebijakan Publik Erwin Permana menjadikan negeri ini surga bagi para koruptor. “Di bawah rezim sekarang, negeri ini menjadi surganya para koruptor,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Selasa (1/6/2021).
Menurutnya, rezim ini telah menciptakan berbagai instrumen untuk memperlemah KPK. “Setelah UU KPK direvisi maka saat ini kita menyaksikan bagaimana upaya sistematis mengeleminir orang-orang yang berintegritas dan berkinerja tinggi dalam memerangi para koruptor. Mereka yang berintegritas dan berkinerja tinggi disingkirkan sehingga yang tersisa adalah pegawai KPK yang ramah terhadap koruptor,” ujarnya.
Erwin heran dengan pihak-pihak yang meragukan wawasan kebangsaan puluhan pegawai KPK. “Bagaimana mungkin orang yang sudah mengabdi sekian lama dengan bukti kinerja tinggi bisa diragukan wawasan kebangsaannya?” tanyanya.
Menurutnya, para pegawai KPK itu sudah terbukti berhasil menghukum sebagian para penilap uang rakyat. “Oleh karena itu, tidak ada yang meragukan TWK-nya kecuali para bandit yang merupakan bagian dari kaki tangan para koruptor tersebut,” tegasnya.
Ia mengungkap, alasan rezim hendak melemahkan KPK karena saat ini sangat bergantung kepada para taipan. “Sedangkan para koruptor merupakan lingkarannya para taipan tersebut. Agar para taipan tidak diganggu oleh apa pun termasuk KPK, maka KPK perlu diperlemah,” bebernya.
Namun demikian, ia menilai, rezim tidak secara vulgar membubarkan KPK karena takut dicap sebagai rezim terkorup. “KPK tidak dibubarkan agar tidak disebut sebagai rezim terkorup, maka eksistensi KPK dipertahankan semata-mata untuk pencitraan,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it