Proyek Ambisius Terusan Ben Gurion di Balik Genosida Gaza?

Mediaumat.info – Masih berlangsungnya genosida oleh entitas penjajah Yahudi di Gaza, Palestina, dinilai tak bisa dilepaskan dari proyek ambisius seputar Terusan Ben Gurion yang telah lama dicanangkan.

“Israel patut diduga ingin melancarkan proyek jangka panjang mereka, yaitu Proyek Ben Gurion,” ujar H.M. Ali Moeslim, penulis buku Revolusi Tanpa Setetes Darah, kepada media-umat.info, Sabtu (12/4/2025).

Menurutnya, genosida atas Gaza, Palestina, tak hanya sebagai bentuk balas dendam pasca-peristiwa Badai Al-Aqsa yang meletus 7 Oktober 2023 lalu. “Bahwasanya serangan Israel ke Jalur Gaza bukan sekadar balas dendam atas serangan yang diduga dilakukan oleh Hamas,” kata Ali menambahkan.

Namun, sambungnya, untuk memastikan jalur terusan itu memiliki jarak yang lebih pendek dari rencana awal, dan kapal-kapal tak perlu mengitari wilayah Gaza.

Dengan kata lain, daripada terusan itu dibangun memutari Jalur Gaza yang akan lebih panjang, maka kanal itu bisa lebih pendek jika melintasi wilayah yang kini dikuasai Hamas.

Untuk ditambahkan, di bawah tekanan entitas penjajah Yahudi, menurut Bank Dunia, Gaza menjadi salah satu wilayah paling padat penduduk dan termiskin di dunia, dengan tingkat kemiskinan mencapai 53 persen dan tingkat pengangguran mencapai 49 persen.

Solusi Menyeluruh

Maka, Ali pun memaparkan paling tidak empat solusi mendasar dan menyeluruh atas genosida Gaza. Pertama, menyerukan jihad (perang) dan membuka pintu-pintu perbatasannya dengan Palestina.

Bersamaan dengan itu, menggerakkan semaksimal mungkin kekuatan tentara berbagai negeri Muslim juga amat penting.

“Inilah yang wajib mereka lakukan dalam rangka memenuhi seruan Allah SWT,” ucapnya, menyinggung QS al-Anfal ayat 72 yang menjelaskan tentang hubungan antara umat Islam yang beriman dan berhijrah, dengan umat Islam yang memberikan tempat tinggal dan pertolongan.

Kedua, menghapus negara Israel sebagaimana Rasulullah SAW mengusir kaum Yahudi dari semenanjung Arab. Terlebih, menurut Ali, tanah Palestina adalah milik umat Islam yang diperoleh dengan tetesan darah dan air mata serta mengorbankan banyak nyawa.

Ketiga, meninggalkan sistem jahiliah dan menerapkan kembali syariah Islam secara total dalam institusi khilafah. Sehingga, kesatuan dan persatuan umat Islam seutuhnya bisa dipastikan mewujud.

Artinya, umat akan berperang di belakang khalifah yang berfungsi sebagai perisai, dalam hal ini menghancurkan eksistensi Yahudi dan menghentikan penjajahan Amerika Serikat (AS) atas negeri-negeri kaum Muslim.

Keempat, para penguasa negeri Muslim berikut umat Islam seluruhnya harus berusaha keluar dari penjara besar sistem kapitalis-imperialis pimpinan AS dan sekutunya, baik dari PBB maupun lembaga-lembaga turunannya yang lain, seperti IMF, World Bank, dll.[] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: