Mediaumat.news – Pernyataan Profesor Australian National University (ANU) Greg Fealy di East Asia Forum, Ahad (27/9/2020), yang menyebut Jokowi telah melakukan kampanye penindasan sistematis terhadap kaum Islamis dalam empat tahun terakhir dibenarkan Ketua Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa (FDMPB) Dr. Ahmad Sastra M.M.
“Apa yang dikatakan oleh Profesor Greg Fealy dari Australian Nasional University bahwa pemerintahan Jokowi tidak ramah terhadap keberagaman dan telah melakukan kampanye penindasan sistematis terhadap kaum islamis adalah benar adanya,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Selasa (29/9/2020).
Hal ini menurutnya semakin menguatkan kesimpulan para pengamat dalam negeri bahwa pemerintah ini tidak menginginkan Islam diterapkan di negeri mayoritas Muslim ini secara kaffah. Padahal, menurut Ahmad, adalah hak setiap warga untuk berpendapat atas apa yang diyakini.
“Semisal pendapat tentang wajibnya menerapkan syariah Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, faktanya berbagai bentuk penghalangan dan persekusi justru kerap dialami oleh masyarakat yang sedang mengungkapkan keyakinan agamanya,” bebernya.
Ahmad menjabarkan bahwa apa yang dilakukan pemerintah empat tahun belakangan, seolah mengkonfirmasi apa yang telah ditegaskan Fearly.
“Beberapa waktu lalu, misalnya pemerintah menyoal cadar dan celana cingkrang, bahkan belum lama ini membangun narasi kontroversial soal good looking. Pernyataan Kemenag soal good looking sebagai pintu masuk paham radikalisme menyulut amarah umat Islam di Indonesia. Bayangkan, seorang Muslim yang justru sedang menjalankan keyakinan beragamanya seperti menghafal Al Qur’an dan belajar bahasa Arab justru di-framing sebagai pintu masuknya paham radikalisme. Sementara banyak perilaku yang amoral dan tidak beradab, seolah dibiarkan di negeri ini,” bebernya.
Menurutnya, dalam alam demokrasi ini seharusnya keragaman gagasan untuk memperbaiki negeri diberikan ruang yang luas.
“Negara mestinya justru membuka pintu untuk memperbincangkan Islam sebagai alternatif sistem yang bisa menyelamatkan negeri ini dari krisis multidimensi. Sebab pada faktanya, karut marut negeri ini justru diakibatkan oleh penerapan ideologi kapitalisme sekuler,” kata Ahmad.
Padahal, menurut Ahmad, satu-satunya solusi yang bisa menyelesaikan masalah negeri ini adalah dengan Islam dan syariatnya.[] Billah Izzul Haq