Prof. Suteki: Masyarakat Disodori Ketidakadilan Penanganan Tragedi KM 50

 Prof. Suteki: Masyarakat Disodori Ketidakadilan Penanganan Tragedi KM 50

Mediaumat.news – Pakar Sosilogi Hukum dan Pacasila Prof. Dr. Suteki, S.H, M.Hum menyebut, masyarakat sekarang ini sedang disodori ketidakadilan penanganan tragedi KM 50 yang menewaskan enam pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS).

“Kalau saya lihat kan, masyarakat itu sekarang ini sedang disodori ketidakadilan dalam penanganan tragedi kilometer lima puluh itu,” ujarnya dalam acara Membedah Buku Putih Tragedi KM 50, Ahad (18/7/2021) di kanal YouTube Media Umat.

Menurut Prof. Suteki, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Pertama, masyarakat harus terus menyuarakan ketidakadilan tersebut dengan media apapun dan jangan bertindak kontraproduktif.

Ia mencontohkan, pak Amin Rais agak kurang tepat ketika menyatakan bahwa Polisi dan TNI itu tidak terlibat dalam dugaan pelanggaran HAM berat ini. Sehingga pernyataan ini menjadi santapan empuk bagi pihak-pihak yang menginginkan kasus ini dipetieskan.

Kedua, masyarakat harus terus menuntut agar tragedi ini tetap diusut hingga akarnya, dengan meminta pemerintah untuk membuat tim gabungan pencari fakta (TGPF) yang independen. Sebab sampai saat ini tragedi itu masih belum terkuak tabirnya dan bisa dikatakan masih penuh misteri.

Ketiga, masyarakat harus tetap mengawal proses penyelesaian perkara ini. Prof. Suteki menilai, proses peradilan terhadap dua tersangka pembunuhan yang sudah ada ini kalau serius bisa menjadi pintu masuk pengungkapan tragedi di KM 50 ini.

Keempat, masyarakat juga dapat menuntut DPR untuk menekan pemerintah agar segera membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF), dan menyelenggarakan pengadilan HAM.

Terakhir Prof. Suteki menyebut, buku putih ini bisa dikatakan pernyataannya para saksi yang tidak disumpah oleh pengadilan. Sehingga nanti kalau pengadilan berjalan, saksi-saksi ini harus mau memberikan keterangan di bawah sumpah pengadilan. “Baru itu nanti akan menjadi alat bukti,” pungkasnya. []Agung Sumartono

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *