Mediaumat.id – Pakar Hukum dan Masyarakat Prof. Dr. Suteki, S.H., M.Hum. menilai, ideologi kapitalisme telah gagal mewujudkan welfare state (negara sejahtera).
“Kapitalisme sebenarnya telah gagal terutama mewujudkan welfare state. Yang lebih konkret lagi (telah gagal mewujudkan yang) namanya social welfare (kesejahteraan sosial),” ulasnya dalam Islamic Lawyers Forum (ILF) Edisi 51: Indonesia Mempraktekkan Ideologi dan Paham Kapitalisme, Selasa (31/1/2023) di kanal YouTube LBH Pelita Umat.
Guru Besar Fakultas Hukum Undip ini menerangkan, bila bicara peradaban Barat, ideologinya adalah kapitalisme, akidahnya sekularisme, metodenya imperialisme, sistemnya demokrasi atau ide kebebasan, falsafahnya liberalisme individualis, serta persepsi kehidupannya utilitarianisme.
“Ini semua itu tidak sesuai dengan yang kita cita-citakan di awal. Karena dulu ketika dijajah orang Barat itu, sampai kita ngomong ‘Inggris kita linggis, Amerika kita seterika’. Itu kenapa? Karena peradaban mereka tidak cocok dengan kita, kan begitu,” ujarnya.
Prof. Suteki menjelaskan, tentang kapitalisme ini, tentu terkait dengan Pasal 33 UUD 1945 yaitu berisi bagaimana pengusahaan sumber daya alam (SDA) untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Tapi kenapa kita terjatuh pada kapitalisme? Ternyata kita itu merasa miskin modal, sehingga pada tahun 1967 kita punya UU No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing,” bebernya.
Sejak 1967 itu, menurutnya, Indonesia secara bebas mengundang investor asing yang otomatis ideologinya kapitalisme.
“Nah, kita enggak sadar. Secara pelan tapi pasti, yang tadi mestinya pengusahaan SDA itu dikelola oleh negara, BUMN lama-lama dijual ke swasta, ke macem-macem. Karena ideologi yang dibawa adalah kapitalisme,” pungkasnya.[] Puspita Satyawati