Prof. Daniel: Butuh Layanan Pendidikan yang Lebih Berorientasi pada Relevansi Bukan Mutu

 Prof. Daniel: Butuh Layanan Pendidikan yang Lebih Berorientasi pada Relevansi Bukan Mutu

Mediaumat.id – Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh November Prof. Daniel M. Rosyid menilai Indonesia butuh layanan pendidikan yang lebih berorientasi pada relevansi, bukan mutu.

“Saya kira ke depan ini kita membutuhkan layanan pendidikan yang lebih berorientasi pada relevansi pada bukan mutu,” tuturnya dalam Perspektif: Al-Zaytun Sesat, Waspadai Pintu Kriminalisasi Khilafah Ajaran Islam ??!! di kanal YouTube Pusat Kajian dan Analisis Data, Jumat (23/6/2023).

“Kemudian lebih ke learning daripada schooling,” tambahnya.

Ia menilai, kecenderungan banyak pondok pesantren baru akhir-akhir ini, sebenarnya memindahkan paradigma sekolah ke pesantren. “Itu satu kesalahan,” nilainya.

Hal ini terjadi karena sebagian orang tua menyerahkan anak sepenuhnya (pasrah bongkokan) ke pesantren berharap anak memperoleh pendidikan terbaik. Sedangkan pendidikan yang terbaik menurutnya tetap berbasis keluarga dan masyarakat. “Sekolah hanya menambahi dan melengkapi saja,” jelasnya.

“Kalau anak itu diasingkan dari masyarakatnya dan hanya hidup di lingkungan sekolah sebagai built environment itu hasil manipulasi, seringkali terlalu nyaman dan aman, tidak memberikan tantangan dengan resiko nyata bagi murid. Tidak bisa menyiapkan true leaders of the future“, jelasnya menambahkan

Pemimpin masa depan, menurut Daniel, harus banyak bergaul dengan masyarakat, memahami kehidupan masyarakat sehari-hari, senang membaca, menulis dan sebagainya. “Tidak bisa dibesarkan di lingkungan yang eksklusif dan elitis seperti itu,” ujarnya.

“Jadi saya harap sekolah-sekolah Islam saat ini bisa belajar jangan sampai menjadi sekolah yang begitu eksklusif seperti Al-Zaytun yang kemudian mengembangkan paham-pahamnya sendiri,” pungkasnya.[] Raras

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *