Presiden Seru Masyarakat Bertobat, Pengamat: Pemerintah Dulu Dong!
Mediaumat.news – Pandemi semakin parah, Presiden seru masyarakat untuk bertobat. Padahal, seruan itu harusnya ditujukan kepada pemerintah terlebih dahulu.
“Kemaksiatan yang dilakukan pemimpin dampaknya paling besar terhadap nasib negara. Jadi, seruan itu semestinya ditujukan dulu pada pemerintah, karena pada hari ini kita melihat pemerintah banyak abaikan hak-hak rakyat” ujar Pengamat Sosial Politik Iwan Januar kepada Mediaumat.news, Ahad (27/9/2020).
Sebelumnya, saat membuka Muktamar IV PP Parmusi Tahun 2020 di Bogor, Presiden meminta masyarakat untuk bertobat, dan mendekatkan diri pada tuhan. Namun, yang paling bertanggung jawab atas nasib dan urusan seluruh rakyatnya adalah para pengurus negara. Karena percuma jika presiden menyuruh masyarakat bertobat namun para pengurusnya tidak ikut bertobat.
“Tobat itu menurut ulama adalah kembali dari bermaksiat pada Allah menuju taat pada-Nya. Jadi kalau presiden menyerukan tobat, artinya tinggalkan semua perilaku yang menyalahi hukum-hukum Allah, dan berbalik menerapkan syariat Allah SWT, alias hukum Islam,’’ tegas Iwan.
Hari ini, Indonesia masih tidak menerapkan syariah Islam kecuali sedikit. Selain itu, masih banyak pula hak-hak rakyat yang terabaikan khususnya di tengah situasi pandemi begini. Oleh karena itu, lanjut Iwan kalau benar-benar ingin bertobat pemerintah harus melaksanakan hukum Allah secara totalitas.
“Kalau tidak, itu namanya bukan tobat, tapi masih bermaksiat juga’’ ungkap Iwan. Karena menurutnya, selama hanya rakyat yang diminta untuk bertobat, maka mustahil negeri ini bisa selamat dari berbagai krisis.[] Billah Izzul Haq