Mediaumat.id – Memprediksi peristiwa pada tahun 2023 akan sama dengan tahun 2022 Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan, S.H., M.H mengatakan siap melakukan tindakan preventif.
“Kami dari LBH Pelita Umat siap apabila diminta untuk melakukan tindakan preventif agar kejadian sebelumnya tidak berulang pada tahun 2023,” tuturnya dalam acara Diskusi Media Umat: Indonesia Makin Dicengkeram Oligarki dan Semakin Sekuler Radikal, Ahad (8/1/2023) di kanal YouTube Media Umat.
Kemungkinan peristiwa yang akan terjadi di tahun 2023 yang sama seperti di tahun 2022 adalah berkaitan dengan kampanye radikal dan kampanye intoleran.
Chandra menilai, itu merupakan peristiwa politik, namun menggunakan instrumen hukum. Instrumennya adalah Instrumen regulasi dan instrumen penegakan hukum.
“Regulasi misalnya ada surat edaran ASN yang berkaitan dengan aparatur negara tidak boleh tergabung dalam kelompok radikal, atau mendengarkan ceramah ustadz yang dituduh radikal,” jelasnya.
Chandra mengaku banyak mendapatkan laporan terkait masalah tersebut (orang-orang yang dituduh radikal). “Dari tahun 2017 sampai tahun lalu mendapatkan banyak laporan dan melakukan advokasi,” ungkapnya.
“Saya berharap tahun 2023 pemerintah tidak melakukan itu. Ini seolah-olah persoalan yang genting itu radikal. Padahal persoalan radikal itu adalah ekonomi. Ini mestinya ditanggulangi,” tegas Chandra.
Moderasi Beragama
Selain masalah radikal dan intoleran, menurutnya peristiwa yang juga akan terjadi pada tahun 2023 adalah kampanye moderasi beragama. “Jadi mempersoalkan beberapa ajaran Islam yang dianggap tidak bersahabat dengan kondisi kekinian, atau tidak bersahabat dengan –yang dituduh akan mengancam bangsa– sehingga perlu dimoderasi,” ungkapnya.
Pada intinya, jelas Chandra, moderasi beragama mengatakan semua agama sama, sehingga tidak boleh saling mengklaim yang paling benar.
“Nah inilah kemungkinan yang akan dikampanyekan di tahun 2023,” pungkasnya.[] Ade Sunandar