Prancis Ingin Tutup Lebih Banyak Masjid, Bentuk Kekalahan Intelektual

 Prancis Ingin Tutup Lebih Banyak Masjid, Bentuk Kekalahan Intelektual

Mediaumat.news – Pernyataan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin yang mengutarakan kebenciannya karena tidak dapat menutup lebih banyak masjid di Prancis (setelah menutup 17 masjid dan mengawasi 89 masjid lainnya) dinilai sebagai bentuk kekalahan intelektual.

“Apa yang dilakukan oleh Prancis sesungguhnya merupakan bentuk kekalahan intelektual, ketika mereka melihat bahwa kapitalisme itu mengalami krisis hebat saat ini, dan alternatif saat ini yang menggantikan kapitalisme itu adalah Islam, bukan hanya Islam ritual atau moralitas, tapi Islam yang kaffah, termasuk di antaranya Islam politik. Ini adalah kekalahan intelektual mereka,” ujar Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi kepada Mediaumat.news, Sabtu (6/3/2021).

Ini juga menunjukkan kekhawatiran mereka akan dunia yang akan beralih kepada Islam sebagai alternatif kehidupan, maka tidak mengherankan mereka selalu mencegah manusia untuk beralih kepada Islam.

“Dengan cara melakukan stigmatisasi seperti sekarang menuduh Islam teroris, radikal dalam makna yang negatif, sesungguhnya ini adalah bentuk kekalahan yang nyata,” tegas Farid.

Penutupan 17 masjid dan pengawasan terhadap 89 masjid yang dilakukan pemerintah Prancis dinilai Farid sebagai bagian dari apa yang sering dipropagandakan oleh Barat, yaitu perang melawan radikalisme (war on radicalism/WoR).

“Apa yang mereka maksud dari perang melawan radikalisme itu adalah  perang melawan Islam yang mengatur seluruh aspek kehidupan, ini yang dimaksud oleh Barat. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Presiden Prancis ketika membicarakan bahwa Islam dalam keadaan krisis dan kemudian dia menyebut Islam yang harus diperangi adalah Islam politik,” jelasnya.

Dalam tekanan seperti itu, Farid berharap Muslim Prancis tetap bersabar dan selalu menikmati kesabaran itu sebagai bagian dari ujian dari Allah SWT dalam berjuang meninggikan kalimatullah.

“Sebagai jalan perjuangan karena jalan perjuangan itu pasti penuh duri, onak, terjal, dan siapa pun yang melewati tantangan perjuangan ini akan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT,” ungkapnya.

Farid juga berharap Muslim Prancis tidak berhenti mendakwahkan Islam, harus terus mendakwahkan Islam baik itu secara pemikiran, dan juga menunjukkan kebaikan Islam saat ini.

“Seperti menunjukkan perhatian terhadap orang-orang miskin, pengangguran, bermasalah,” kata Farid.

Dengan cara seperti itu, lanjutnya, orang Prancis non Muslim akan melihat sebagai pilihan alternatif kehidupan mereka, hingga sampai Islam itu bukan hanya pilihan alternatif bagi mereka tapi juga sebagai satu-satunya untuk kebaikan mereka.

“Intinya kaum Muslim Prancis harus tetap berdakwah dan menunjukkan kebaikan setiap harinya,” pungkas Farid.[] Fatih Solahuddin

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *