Ponpes Ar-Ridwan Bondowoso Peringati Isra’ Mi’raj 1440 H

Kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ tahun 1440 Hijriyah yang diadakan oleh Ponpes Ar-Ridwan Bondowoso pada Ahad (17/3) berlangsung khidmat dan meriah. Dihadiri sekitar 200 tamu undangan dari daerah Bondowoso dan sekitarnya acara peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ ini mengambil tema “Meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad ﷺ”.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci al-Quran oleh ustadz Ponadi yang dilanjutkan dengan sambutan pembukaan oleh panitia penyelenggara yang disampaikan oleh ustadz Sugianto.

Pemateri pertama yaitu ustadz Mansyur Abdillah, S.Pd.I yang merupakan alumni pondok pesantren Langitan kota Tuban menyampaikan bahwa peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad ﷺ yang diadakan rutin setiap bulan Rajab ini harus mampu mengembalikan semangat untuk melanjutkan Risalah yang sudah di sampaikan  oleh Baginda Nabi ﷺ.

Salah satu risalah yang sudah lama ditinggalkan dan dijauhi adalah “Khilafah Islamiyah” sehingga banyak permasalahan yang dihadapi oleh umat akibat meninggalkan risalah ini.

Pengasuh Ponpes Ar-Ridwan KH. Faizin saat menyampaikan Kalimah Minal Ulama menegaskan bahwasanya mendakwahkan Islam adalah kewajiban “Sebagai orang Muslim wajib bagi kita mendakwahkan Islam karena Al-Islamu Ya’lu Wala Yu’la Alaih. Berdakwalah dengan Bil Hikmah Wal Mauizhatil Hasanah”. Tegas Beliau.

Dilanjutkan dengan orasi tokoh yang disampaikan oleh al-Ustadz Amir Mukminin, yang menekankan kewajiban memperjuangkan kembalinya Junnah atau perisai umat Islam yaitu Khilafah Islamiyah. “Di Bulan Rajab ini umat Islam kehilangan Junnah (Perisai) yang bisa melindungi darah dan harta mereka oleh karena itu wajib bagi kita semua untuk berjuang mengembalikan junnah tersebut, yaitu Khilafah Islamiyah.” Papar ustadz Amir Mukminin.

Tepat pukul 10.00 Pembaca acara Isra’ Mi’raj yaitu Ustadz Sigit Hediarto mengarahkan para undangan untuk mengabadikan acara dan diunggah di media sosial masing-masing.

Acara dilanjutkan dengan kalimah Minal Ulama ke dua yang disampaikan oleh KH Hamid dari Tanah Wulan Kabupaten Bondowoso. Dengan tegas beliau menyampaikan bahwa konsekuensi dari syahadatain yaitu kalimat Ašyhadu ʾal lā ilāha illa l-Lāhwa ʾašhadu ʾanna muḥammadar rasūlu l-Lāh adalah ketundukan dan kepatuhan secara totalitas terhadap hukum-hukum Allah SWT yang harus dilakukan oleh semua orang yang mengaku muslim.

Pemaparan materi terakhir disampaikan oleh Al-Ustadz Imam Sanusi dengan tema “Masa depan khilafah ditangan Umat”. Beliau menyampaikan dengan gamblang betapa umat Islam saat ini memiliki peranan penting agenda menegakkan Khilafah Islam kembali. “Apakah antum semua mau diajak memperjuangkah khilafah?”. Tanya beliau kepada para undangan yang disambut dengan jawaban “Mau…” dan pekikan takbir dari para undangan.

Acara berakhir pada pukul 11.00 WIB yang ditutup dengan pembacaan doa dipimpin oleh pengasuh ponpes Ar-Ridwan KH. Faizin. Di akhir acara panitia menyediakan sesi foto bersama pemateri dan para tamu undangan.[]MI Bondowoso

 

Share artikel ini: