Mediaumat.id – Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Bondowoso KH Thoha Yusuf Zakariya, LC, mengatakan pondok Pesantren memang harus mandiri jika tidak, tidak akan Independen.
“Pondok pesantren yang ada di Indonesia ini memang harus mandiri, harus betul-betul memiliki kemandirian. Kalau enggak mandiri enggak akan independen,” tuturnya dalam acara Perspektif PKAD: Kemandirian Ponpes Menghadapi Cengkeraman Kapitalisme Global, Senin (14/11/2022) di kanal YouTube Khilafah News.
Menurutnya, jika tidak memiliki independensi untuk menentukan sikap dan langkah, akhirnya akan dikontrol terus oleh orang/lembaga donor.
“Dari sejak sebelum kemerdekaan Indonesia pesantren ini sudah mandiri. Mandiri dalam pengertian yang sesungguhnya. Sehingga dia itu bisa melawan Belanda, melawan penjajah,” jelasnya.
Menurutnya, andaikata dulu ada ponpes yang dibantu oleh penjajah, oleh Belanda, maka dia tidak akan mandiri, dia akan menjadi kacung-kacung. “Karena itulah memang pesantren itu harus mandiri dari sejak awal,” tegasnya
Ia memberikan contoh salah satu pondok pesantren yang ada di Jombang Pondok Pesantren Tebu Ireng. Menurutnya, pesantren tersebut tidak makan dari uangnya penjajah, tidak menerima bantuan-bantuan dari penjajah sehingga dia merdeka.
Namun, lanjut Kiai Thoha, pasca-kemerdekaan Indonesia sudah menjadi macam-macam. Penjajah tahu bahwa kekuatan bangsa ini ada di pesantren, maka dikotak-kotakkan.
Akhirnya, menurut Kiai Thoha, ada pesantrennya partai A, partai B, partai C, dan lainnya, yang berujung Indonesia menjadi bangsa peminta-minta. Padahal, seharusnya bangsa Indonesia ini menjadi bangsa pemberi. Sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan ketika ada sahabat-sahabat datang tidak mampu, diberi.
“Inilah makanya perlu adanya kemandirian ekonomi pesantren supaya kita memiliki independensi dalam melangkah, dalam bersikap. Tidak gampang didikte oleh orang,” pungkasnya.[] Ade Sunandar