Mediaumat.id – Direktur Pusat Analisis Kebijakan Strategis (PAKTA) Dr. Erwin Permana memandang langkah Polri menambah empat kompi pasukan ke lokasi konflik aparat dengan warga di Pulau Rempang sama dengan berperang melawan rakyat sendiri.

“Mengirimkan pasukan ke sana itu sama dengan berperang lawan rakyatnya sendiri, enggak baik itu,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Jumat (15/9/2023).

Menurut Erwin, semestinya pendekatan yang digunakan bukan pendekatan represif, tetapi pendekatan persuasif (ajak ngobrol, tampung aspirasi masyarakat).

“Yang namanya investasi itu kan tujuannya untuk menyejahterakan masyarakat. Nah, kalau dengan investor itu sudah menggusur masyarakat, ini investasi yang buruk,” ungkapnya.

Erwin memandang, masyarakat di Pulau Rempang bukanlah masyarakat baru, mereka berkontribusi dalam mengusir penjajah. Karena itu, semestinya jangan dihapus, karena jika dihapus sama dengan menghapus sejarah.

“Kalau semua itu dihapus kita tidak memiliki lagi semangat para pahlawan, semangat para pejuang. Nanti generasi-generasi melambai semua itu, generasi yang enggak jelas jati dirinya. Mestinya masyarakat itu jangan direlokasi, batalkan saja rencana investasi di Pulau Rempang itu,” tegasnya mengakhiri.[] Ade Sunandar