Mediaumat.info – Kisruh terkait perizinan usaha tambang dinilai Vice Presiden Pusat Kajian dan Analisis Data (PKAD) Dr. Agus Kiswantono sebagai suatu hal yang anomali.

“Ini kan suatu hal yang anomali,” ujarnya dalam Kabar Petang: Menteri Bahlil Main Tambang? di kanal YouTube Khilafah News, Kamis (14/3/2024).

Menurutnya, anomali berarti di satu sisi kekayaannya luar biasa karena potensi alamnya itu dikelola, di sisi yang lain masyarakatnya itu mengais-ngais sisa-sisa dari minerba yang ada di daerah tersebut.

Oleh karena itu, kata Agus, problematika likuiditas ini menjadi satu topik demarkasinya atau semacam kesulitan atau ketidakmampuan negara untuk mengelola potensi alamnya.

“Maka itu jangan sampai ini diulang-ulang terus ya, diulang-ulang terus seakan-akan negara ini, negara miskin,” ujarnya sambil mengingatkan.

Menurutnya, Indonesia ini negara kaya, yang miskin itu adalah mental untuk mengelola sumber daya alam.

Melayani Masyarakat

Agus menegaskan, dalam melayani rakyat itu seharusnya tidak ada terma untung dan rugi. “Tidak ada terma untung dan rugi, namanya melayani,” tegasnya.

Maka, jelas Agus, para pengampu kebijakan negara itu bukan mengambil keuntungan tapi mengelola sumber daya alam. Keuntungannya diserahkan lagi kepada negara, dikelola secara bagus untuk masyarakatnya, termasuk daerah-daerah yang terdampak dari potensi yang dieksploitasi atau daerah yang dieksploitasi tersebut.

“Sehingga, harusnya daerah-daerah yang diekploitasi itu, harusnya tingkat kemakmurannya sangat tinggi,” pungkasnya. [] Muhammad Nur

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat