Pinjol Bodong Marak karena Pendidikan Keuangan Rendah

Mediaumat.info – Guru Besar Akuntansi Syariah Prof. Dr. Murniati Mukhlisin, M. Acc., CFP. Menyatakan maraknya pinjaman online (pinjol) bodong karena pendidikan keuangannya rendah.

“Jadi kalau kita balik lagi ke survei dari Bank Indonesia (BI) dan badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), itu karena pendidikan keuangan di Indonesia sangat rendah sekali,” ujarnya dalam podcast Waspada Indonesia Darurat Pinjol dan Judi Online Sebabkan Perceraian Hingga Bunuh Diri! di kanal YouTube Novel Baswedan, Selasa (9/4/2024).

Jadi secara umum, lanjutnya, hampir ada 50% dari indeks literasi keuangan, namun inklusinya 80%, artinya 50% warga Indonesia terdidik atau mendapatkan pendidikan keuangan, tetapi 80%-nya ini menyeburkan dirinya dengan urusan keuangan, walaupun tidak punya ilmu yang cukup terkait keuangan.

“Contohnya banyaknya pinjaman online yang bodong,” tegasnya.

Jadi mereka (warga Indonesia), tuturnya, terketuk dengan tawaran yang macem-macem.

“Buka ini aja ‘hallo mau cair lebih cepat dengan bunga 1% saja’ dengan 1% siapa sih yang tidak bilang itu kecil? Dan ternyata yang dimaksud 1%, (itu) per hari, dianggapnya kecil lha kalau kali 30 hari (jadi) 30%, bunga majemuk lagi, jadi riba yang betul-betul mencekik berlipat-lipat” ungkapnya.

Jadi, bebernya, inilah yang menjadikan banyaknya orang menjadi tergiur dan dari 10 orang yang ditawarkan pinjol, 70%-nya berhasil ikut.

“Besar sekali memang, jadi dia (pinjol) tahu yang disasar itu tidak cukup ilmu dan yang lagi kepepet. Dan kepepet itu ada 2 macem kepepet yang satu darurat, dan yang satunya enggak atau yang cuman kepengin punya handphone yang sama dengan temannya, yang punya laptop sama temannya padahal dia enggak mampu,” ungkapnya.

Ditambah lagi, tuturnya, dengan iklan yang bertebaran, endorsements (bentuk periklanan dengan menggunakan tokoh terkenal yang diakui, dipercaya, dan mendapat rasa hormat dari orang-orang), influencer (selebriti internet) atau toko-toko yang punya barang dengan menunjukkan kemudahan yang diberikan.

“Jadi, mereka menawarkan barang dengan kemudahan, jadilah dia (orang yang tertarik pinjol) pengin,” pungkasnya. [] Setiyawan Dwi

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: