Pilot dan CoPilot Tidur Saat Penerbangan, Pengamat: Sangat Miris

 Pilot dan CoPilot Tidur Saat Penerbangan, Pengamat: Sangat Miris

Mediaumat.info – Pilot dan copilot tertidur saat penerbangan sebagaimana yang viral diberitakan menurut Pengamat Transportasi Dr. Julian Sigit, sangat miris.

“Ini tentu sangat miris,” ujarnya dalam Kabar Petang: Penerbangan RI Buruk? Horor Pilot Dan CoPilot Tertidur Saat Mengudara, Rabu (20/3/2024) di kanal YouTube Khilafah News.

Menurutnya, itu menunjukkan ada permasalahan serius dalam konteks transportasi di tanah air yang alih-alih mengejar biaya yang lebih hemat tetapi meminimalisir atau tidak mengindahkan aspek keselamatan.

“Tentu ini kan sesuatu perlu menjadi catatan bagi semua pihak, baik pihak penerbangan maupun juga negara dalam hal ini sebagai penjaga dari masyarakat,” bebernya.

Julian menyebutkan, kasus tersebut sebetulnya bukan yang pertama, pelaksanaan dari proses transportasi yang cukup memprihatinkan.

Perspektif Islam

Julian menuturkan, dalam perspektif Islam memang hukum asalnya adalah kalau berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau rakyat yang berkaitan dengan fasilitas umum seperti misalkan transportasi itu sebetulnya domainnya adalah negara.

Menurutnya, negara itu harus betul-betul menjadi garda terdepan di tengah-tengah masyarakat untuk menyediakan transportasi publik, yang berkualitas, murah dan terjangkau.

Julian pun mencontohkan. Di masa Khilafah Rasyidah, Khalifah Umar bin Khattab, memberikan semacam proyek mengalokasikan dana khusus untuk transportasi saat Ramadhan.

“Ini penting,” tegasnya. Dia menyediakan anggaran pos-pos bagi orang yang akan melaksanakan perjalanan, kemudian menyediakan unta untuk masyarakat yang akan berpergian ke luar kota.

Dan termasuk yang menarik, ujar Julian, ketika masa Khilafah Utsmaniah, Sultan Abdul Hamid membangun transportasi kereta api dari Damaskus sampai Hijaz Arab Saudi.

“Tujuannya adalah agar kaum Muslim bisa melaksanakan Haji dan umrah dengan mudah, sekali lagi ini adalah domainnya negara,” pungkasnya. [] Muhammad Nur

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *