Mediaumat.news – Argumen yang disampaikan Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom yang menyatakan bahwa tujuan dia meminta revisi buku materi Pelajaran Agama Islam (PAI) di sekolah-sekolah umum karena ada beberapa materi yang menjadi ganjalan kerukunan umat beragama dinilai tidak masuk akal dan tidak logis.
“Saya kira ini tidak masuk di akal dan tidak logis serta juga tidak terbukti secara fakta di lapangan,” tutur Pengamat Sosial Politik Iwan Januar dalam acara Kabar Malam: Menjaga Kemurnian Akidah Islam di kanal YouTube Fokus Khilafah Channel, Jum’at (19/3/2021).
Iwan menilai ini masalah keyakinan di dalam agama Islam. “Itu ada bagian yang merupakan masalah akidah. Masalah keyakinan. Dan masalah keyakinan ini merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar lagi,” tegasnya.
Menurutnya, materi dalam buku pelajaran ‘Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti’ untuk Kelas XI SMA, terbitan Kemdikbud tahun 2017 itu tidak ada korelasi dengan masalah kerukunan umat beragama. “Karena kalau berbicara kerukunan umat beragama, dalam ajaran Islam ini kategorinya adalah masalah muamalah, bukan masalah akidah,” ujarnya.
Ia menuturkan, masalah muamalah misalnya bertetangga baik (husnul jiwar) dengan siapa pun termasuk dengan non Muslim itu adalah pembahasan yang berbeda dengan masalah akidah. “Seperti yang menjadi keberatan dari Gomar Gultom yang menyebut bahwa kitab-kitab selain Al-Qur’an itu sudah tidak suci, tidak orisinil segala macam, memang di dalam akidah kita menjabarkan seperti itu,” ungkapnya.
Tapi di dalam masalah hubungan yang dimaksud Gomar Gultom sebagai kerukunan beragama tempatnya bukan di sana. Menurut Iwan, tempatnya adalah masalah asy-syariah. “Ketika berbicara masalah hubungan sesama manusia, Al-Qur’an mengajarkan kita untuk melakukan yang namanya tasamuh, toleransi, juga taawun yakni tolong menolong dalam kemanusiaan,” ujarnya.
Misalnya, lanjut Iwan, dalam hadits Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tetangganya”. Ini tetangga. Ini umum, mau tetangga Muslim, bukan Muslim itu tidak ada persoalan. Seorang Muslim wajib untuk memuliakan dan menghormati tetangganya sekalipun bukan Muslim.
Jadi, lanjut Iwan, Gomar Gultom tidak paham tentang konsep ajaran Islam sehingga mencampuradukkan masalah akidah dengan masalah syariah yakni masalah hubungan antar umat beragama sehingga berperasangka demikian begitu.
“Atau yang kedua yang kita khawatirkan itu ada tendensi lain. Ada tujuan lain. Dan dari gelagatnya beberapa hal yang terlihat belakangan, kita menjadi yakin kuat bahwa ini bukan masalah ketidakpahaman. Tapi ada hal yang lain,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it