Perusahaan Jerman Tolak Pelamar Kerja karena Agamanya, Pengamat: Fobia Islam Semakin Menguat

Mediaumat.news – Penolakan sebuah perusahaan konstruksi di Jerman Asphalt Straßenbau Gesellschaft mbH terhadap seorang pelamar kerja magang dengan alasan si pelamar beragama Islam menurut Pengamat Politik Internasional Farid Wadjdi menunjukkan fobia Islam di negara-negara Barat semakin menguat.

“Ini menunjukkan bahwa Islamophobia (fobia Islam) yang mengakar di negara-negara Barat sekarang ini semakin menguat,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Ahad (18/10/2020).

Ia menilai alasan bahwa itu adalah pekerjaan yang membutuhkan pekerjaan fisik yang kuat dan tidak cocok dengan orang Muslim yang berpuasa saat Ramadhan adalah alasan yang dicari-cari. Karena menurutnya, dalam pandangan Islam jika seorang itu bekerja keras di bulan Ramadhan dan hal itu terasa berat maka ia boleh tidak berpuasa.

“Dan kalau memang perusahaan tersebut memiliki toleransi terhadap pekerja Muslim yang sedang berpuasa maka perusahaan tersebut akan membangun suatu sistem yang mengatur itu. Sama halnya dengan pandangan dunia yang menilai pentingnya membangun suatu sistem agar orang cacat bisa bekerja,” ungkap Farid.

Sedang alasan kehidupan sosial akan terancam karena jika ada orang Jerman yang makan babi maka pekerja Muslim yang taat akan pindah ke ruangan lain menurutnya juga alasan yang dicari-cari. Karena tidak ada hubungannya orang pisah ruangan untuk menghindari makanan babi dengan kinerja di perusahaan.

“Ini menunjukkan standar ganda demokrasi, di satu sisi bicara tentang kebebasan, hak asasi manusia, tapi terkait dengan umat Islam itu tidak berlaku,” pungkasnya.

Seorang pelamar kerja beragama Islam mengajukan magang di sebuah perusahaan konstruksi di area Spree-Neiße. Ia pun mengunggah surat penolakannya di Twitter.

Sebelumnya, Berliner Zeitung pada Rabu (14/10/2020) memberitakan Frank Pilzecker, CEO Asphalt Straßenbau Gesellschaft mbH, di Kolkwitz-Krieschow menuliskan di twitter pribadinya bahwa dirinya telah menolak seorang pelamar pekerja magang dengan alasan seperti di atas.[]

Share artikel ini: