Perselingkuhan Amerika Serikat dan Rezim Sekuler di Dunia Islam
Oleh: Aminudin Syuhadak (Direktur LANSKAP)
Ada semacam rahasia umum yang beredar di masyarakat adanya perselingkuhan Amerika Serikat dan rezim sekuler di dunia Islam dalam program “Kebijakan paling efektif memerangi militansi dan ekstremisme”. Dalam hal ini, para pejabat Amerika dan para wakil terpilih, terus memberikan rekomendasi kepada tokoh-tokoh sentral dalam rezim, buat menghalangi apa yang mereka sebut “seruan kebencian”, “radikalisme Islam” dan “ekstremisme”. Tujuan intinya adalah menyerang Islam dan sikap politiknya.
Badan Intelijen Amerika (CIA) begitu merasa resah dengan beberapa ide-ide fundamental Islam, seperti: Penolakan atas hukum buatan manusia (termasuk demokrasi), Isu Dominasi terhadap Islam, Pembebasan negeri-negeri Muslim dan Penyatuan negeri-negeri Islam serta tegaknya kembali Khilafah berdasarkan metode kenabian. Amerika telah mendesak agen-agennya untuk mengucurkan ratusan juta dolar untuk membiayai proyek-proyek “reformasi” peradilan, media massa, pendidikan dan keamanan. Itu semua dalam rangka mengubah dunia Islam menjadi negara polisi represif, serta untuk menghalangi tegaknya Khilafah Rasyidah berdasarkan metode kenabian.
Lalu apakah kaum muslimin hanya berdiam diri terhadap penguasa yang berselingkuh dengan Amerika? sementara Allah berfirman :
﴿إِنَّمَا يَنْهَاكُمْ اللَّهُ عَنْ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُوْلَئِكَ هُمْ الظَّالِمُونَ﴾؟!
“Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. dan Barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim”. (Q.S. Al-Mumtahanah [60]: 9)
Bagaimana mungkin umat berdiam diri atas penjarahan kekayaan sumber daya alam kita yang dilakukan oleh penjajah? sementara Allah berfirman :
﴿مَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَلاَ الْمُشْرِكِينَ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْكُمْ مِنْ خَيْرٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ﴾
“orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 105)
Bagaimana mungkin umat berdiam diri atas kegagalan militer yang seharusnya membebaskan negeri-negeri Muslim, seperti Palestina, Uighur, Afghanistan, Suriah, Kashmir dan muslim Myanmar? sementara Rasulullah bersabda:
«ما ترك قوم الجهاد إلاّ ذُلّوا» (رواه أحمد)
“Tidaklah suatu kaum meninggalkan Jihad kecuali mereka terhina” (H.R. Ahmad)[]