Persatuan Demokrat Kristen Jerman Mengadopsi Kebijakan Otoriter Terhadap Kaum Muslim
Pada malam tanggal 7 Mei 2024, Partai Persatuan Demokrat Kristen Jerman, Christlich Demokratische Union Deutschlands (CDU) yang dipimpin oleh Friedrich Merz, mengumumkan program barunya dan mengeluarkan sebuah paragraf yang merumuskan posisinya terhadap Islam dan kaum Muslim dengan mengatakan: “Kaum Muslim adalah bagian dari keberagaman agama di Jerman dan masyarakat kita. Namun, Islam yang tidak menganut nilai-nilai kami dan menolak masyarakat kami yang bebas, bukanlah milik Jerman
Rumusan ini menunjukkan keotoriteran, arogansi, rasisme, dan bias terhadap kaum Muslim, terutama dalam upaya memaksa mereka meninggalkan agama dan nilai-nilai Islam, dan menerima nilai-nilai busuk Barat yang dianut masyarakat Jerman, agar menjaga nama mereka sebagai kaum Muslim saja.
Mereka tidak mewajibkan kelompok agama lain untuk mengadopsi nilai-nilai mereka. Sebab mereka melihat Islam sebagai sebuah tantangan bagi mereka dan bahwa Islam adalah agama yang menarik sehingga menarik banyak orang untuk memeluknya. Islam adalah agama yang komprehensif yang mengatasi semua permasalahan kehidupan, dan aspek spiritualnya tulus dan kuat.
Sungguh dua demonstrasi di Essen dan Hamburg, yang memprotes agresi entitas Yahudi ke Gaza, sekaligus menuntut Khilafah sebagai solusi atas permasalahan kaum Muslim serta permasalahan Gaza dan Palestina, sangat menarik perhatian mereka dan telah meningkatkan kampanye permusuhan mereka terhadap Islam dan kaum Muslim. Para pejabat Jerman, serta media Jerman, komentator dan analis mengkonfirmasi bahwa penyelenggara dua demonstrasi itu adalah anggota Hizbut Tahrir (hizb-ut-tahrir.info, 10/5/2024).
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat