Pernyataan Yusril Soal Kaos di MK, Bentuk Tekanan kepada Publik

Mediaumat.info – Pernyataan Ketua Tim Pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra, yang menyatakan adanya potensi kaos (chaos, kacau balau) jika belum ada presiden baru sampai hari pelantikan pada 20 Oktober 2024 mendatang, dinilai sebagai bentuk tekanan kepada publik.

“Saya pikir ini pernyataan yang bisa dinilai oleh publik sebagai bentuk keberpihakan kepada calon presiden yang didukung oleh rezim atau calon presiden yang didukung oleh Pak Jokowi. Lebih jauh, bisa diartikan, sebagai bentuk tekanan kepada publik,” tutur Direktur Pamong Institute Wahyudi al-Maroky kepada media-umat.info, Selasa (23/4/2024).

Menurutnya, hal ini bisa diartikan untuk menakut-nakuti publik bahwa akan terjadi kaos. “Itu menurut saya, pernyataan yang bisa dinilai sebagai bentuk tekanan atau bahkan menjurus kepada ancaman keamanan publik, ditakut-takuti akan terjadi ke kaos,” ungkapnya.

Wahyudi menilai, pernyataan itu lebih bermuatan politis daripada muatan akademis. “Bahkan mungkin lebih banyak beraroma pembelaan kepada klien daripada pembelaan kepada kepentingan rakyat atau hak-hak rakyat dalam pemilu,” tegasnya.

Ia bisa memaklumi karena posisi Yusril sebagai ketua pembela pasangan Prabowo Gibran. “Dalam posisi seperti itu maka publik bisa menganggap wajar sekali seorang pengacara ingin memenangkan kliennya yang sedang berperkara di pengadilan,” tutupnya. [] Achmad Mu’it

 

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: