Pernyataan Stafsus BPIP Diduga sebagai Upaya Mencitraburukan Islam

Mediaumat.news – Stafsus BPIP Antonius Benny Susetyo yang menyatakan anak muda saat ini bisa menjadi pemutus mata rantai radikalisme sebagaimana program pemerintah melawan terorisme, diduga sebagai upaya memerangi dan mencitraburukan Islam.

“Perang melawan terorisme dan radikalisme, dilihat dari para pelaku dan motif yang tampak di permukaan, patut diduga, diarahkan untuk memerangi ajaran Islam. Atau paling tidak, memberikan citra buruk kepada ajaran Islam,” ujar Aktivis Indonesia Justice Monitor (IJM) Luthfi Afandi, S.H., M.H. kepada Mediaumat.news, Rabu (14/4/2021).

Ia mengungkapkan, hampir semua permasalahan genting bangsa ini selalu dihubungkan dengan isu radikalisme. Seolah-olah tidak ada permasalahan lain di negara ini selain radikalisme.

“Di kementerian pendidikan, yang menjadi isu utama adalah kurikulum anti radikal. Di kementerian agama juga isunya penanggulangan radikalisme. Bahkan terakhir, seorang komisaris di sebuah BUMN meributkan kegiatan ceramah agama yang dituduh radikal,” paparnya.

Seperti diketahui, kebanyakan pelaku atau terduga teroris sebelumnya adalah para alumni perang di kawasan konflik agama. Namun saat ini tertuduh teroris adalah anak muda yang tidak ada hubungannya dengan alumni perang mana pun, termasuk tidak ada hubungannya secara organisatoris dengan ISIS. Sehingga, ia melihat, program pemerintah melawan terorisme dan radikalisme kini sudah bergeser dari aspek bidikan pelakunya.

Hal itu, ia baca, sebagai keberlanjutan perang melawan terorisme dan radikalisme yang dipimpin Amerika serikat. Alasannya, meski generasi pertama yang dikaitkan dengan isu terorisme dan radikalisme sudah habis, isu tersebut harus tetap dijaga.

“Harus dicari segmen baru yang akan menjadikan isu terorisme dan radikalisme terus menerus ada. Segmen itu adalah segmen anak muda yang melek media,” ungkapnya.

Namun, terlepas siapa pun segmen yang dibidik sebagai pelaku terorisme dan yang dituduh terpapar radikalisme, catatan khususnya, seringkali yang tercoreng adalah Islam berikut ajarannya seperti khilafah dan jihad.

“Hampir pasti, setiap kali isu ini mencuat, maka Islamlah yang dipojokkan. Ini yang wajib kita waspadai,” pungkasnya.[] Zainul Krian

Share artikel ini: