Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah Wilayah Nganjuk menyelenggarakan Mudzakarah Ulama, pada Jumat, 29 Desember 2017. Acara ini dilaksanakan di Kediaman Abi Abdul Aziz Baron Timur, Baron Nganjuk, dengan tema “Memperkokoh Persatuan Umat Islam Untuk Palestina”.
Hadir dalam acara tersebut peserta dari kalangan kyai, ustadz, dan tokoh masyarakat dari wilayah Nganjuk dan Kediri.
Tausiyah pertama disampaikan Oleh Al Mukarom Kyai Abdul Fatah, Imam Khususyah Thoriqoh Muktabaroh NU Nganjuk. Beliau menyampaikan bahwa: “Masalah Palestina ini muncul karena tidak adanya Khilafah di tengah kaum Muslimin. Khilafah adalah ajaran Islam sebagaimana dijelaskan dalam empat sumber Hukum Islam yakni Al Quran, As Sunah, Ijma dan Qiyas. Di dalam Al Quran Khilafah dijelaskan dalam Surat Al Baqoroh ayat 30”.
Lebih lanjut beliau menyampaikan: “Imam empat Mahzab sepakat bahwa mengangkat Khalifah itu adalah sebuah kewajiban bagi Kaum Muslimin”, pungkasnya.
Narasumber kedua, Al Fadlil KH. Ahmad Jauhari, Ulama dan tokoh masyarakat Kota Kediri. Beliau menyampaikan: “Ulama setelah masa Rasulullah tugasnya adalah sama sebagaimana Rasulullah yakni menyampaikan ajaran Islam yang di dalamnya terdapat kewajiban menegakkan Khilafah, meskipun tentu saja terdapat banyak resiko yang menyertai”.
Al Mukarram Kyai Ikhsan Abadi, dari Ponpes Al Ihsan Baron Nganjuk, menegaskan: “Palestina adalah tanah kaum muslimin (tanah khorojiah tanah yang diperoleh kaum muslimin dengan peperangan, sehingga sikap yang harus dimiliki kaum mukmin adalah merebut kembali tanah Palestina dengan jihad)”.
Beliau juga mengajak kaum muslimin bersatu, merapatkan barisan untuk mewujudkan Khilafah sebagai institusi yang akan memimpin jihad.
“Mari kita menyatukan tujuan yakni menegakkan kembali khilafah yang berjalan di atas jalan kenabian. Dengan inilah Palestina tanah Usyuriyah akan dibebaskan dan dikembalikan ke pangkuan Islam”, tandasnya.
Para peserta yang hadir, ulama dan tokoh masyarakat, sepakat menandatangani pernyataan sikap. Hal ini dilakukan sebagai wujud solidaritas dan komitmen atas perjuangan mereka melawan Yahudi Israel di tanah Palestina.
Adapun Isi pernyataan sikap ulama itu tertuang sebagai berikut;
1. Menolak klaim Presiden AS Donald Trump atas Yerussalam maupun Tel Aviv sebagai Ibukota Israel,
2. Menolak solusi dua negara untuk Palestina
3. Menyeru kepada penguasa dan umat Islam untuk menyadari bahwa solusi bagi Palestina adalah Jihad fii Sabilillah,
4. Menyerukan tegaknya sistem Islam yaitu Khilafah Ala Minhajin Nubuwah sebagai pengobar jihad untuk solusi tuntas Palestina,
5. Menyeru kepada penguasa negeri muslim agar tidak berhubungan dengan Amerika dan Israel yang jelas-jelas memusuhi umat Islam,
6. Menyatakan komitmen akan mengadakan aksi yang lebih besar dari sebelumnya apabila seruan ulama ini tidak diindahkan.
Nganjuk, 28 Desember 2017
KH. Ahmad Jauhari
Sumber: shautululama.com