Pernyataan Sikap Ulama dan Asatidz Soloraya atas Pembakaran Bendera Tauhid

Para Asatidz Se-Soloraya Mensikapi Pembakaran Bendera Tauhid

Pada hari Kamis, 25 Oktober 2018 lima puluhan asatidz se Soloraya mengadakan pertemuan di Klaten untuk menyikapi kasus pembakaran bendera tauhid. Pengantar diskusi bersama KH Ahmad Faiz dilanjutkan pembacaan Pernyataan Sikap Forum Silaturahmi Asatidz Soloraya sebagai berikut:

Terkait Pembakaran Bemdera Tauhid oleh Oknum Anggota Banser di Garut

Kami para asatidz Soloraya menyampaikan:

Pertama, pembakaran ini merupakan penistaan terhadap simbol Islam, bendera Rasulullah, bendera Tauhid.

Kami tegaskan yang dibakar bukan bendera HTI karena tidak ada tulisannya HTI

Sebagaimana riwayat Ibn ‘Abbas berkata, “Rayah [panji] Rasulullah saw. berwarna hitam, dan Liwa’ [bendera]-nya berwarna putih.” Dalam riwayat lain, “Bertuliskan La ilaha Illa-Llah Muhammad Rasulullah”

Hadits di atas selain diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Nasa’i dari Jabir, juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Baihaqi, Thabarani, Ibnu Abi Syaibah, dan Abu Ya’la. Hadits ini shahih. Secara jelas dikatakan bahwa warna rayah adalah hitam dan liwa adalah putih.

Para ulama sudah membahas hal ini ketika mereka semua menjelaskan hadits-hadits diatas dalam kitab syarah dan takhrijnya.

Kedua, mengecam pernyataan Ketua GP Ansor, saudara Yakut Qaumas, bahwa pembakaran yang dilakukan oleh Ansor itu untuk menjaga kalimat tauhid adalah bentuk kelancangan dan kebodohan. Bagaimana mungkin menjaga bendera tauhid dengan dibakar, sambil bernyanyi-nyanyi.

Ketiga, kalau ada yang mengatakan itu oknum, jelas salah. Karena pembakarnya jelas menggunakan seragam organisasi.

Keempat, aparat keamanan harus segera bertindak tegas. Tangkap para pelakunya, jangan sampai umat Islam marah dan bertindak sendiri-sendiri. Kami ingatkan, pembakar bendera NU saja begitu cepat ditangkap, apalagi ini yg dibakar bendera umat Islam.

Kelima, pelecehan terhadap Islam ini menunjukkan kesekian kalinya bahwa tanpa khilafah Islamiyah.. Islam, ummat nya dan simbol-simbolnya dihinakan oleh kaum kafir dan. munafik. krn itu kami serukan kpd para ulama, asatidz dan. seluruh ummat Islam untuk bersungguh-sungguh berjuang menegakkan nya.

Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan. Semoga Alloh SWT segera memberikan pertolongan Nya kepada ummat ini meraih kembali kemuliaan nya. aamiin.

Klaten, 25 oktober 2018, 16 shafar 1440 H.

ttd

Forum Silaturahmi Ulama dan Asatidz Solo raya

Share artikel ini: