Pernyataan Ishomuddin di KUII Dinilai Bisa Rusak Persatuan Umat

 Pernyataan Ishomuddin di KUII Dinilai Bisa Rusak Persatuan Umat

Mediaumat.news – Suasana sidang pleno Kongres Ummat Islam Indonesia (KUII) ke-7 di Pangkalpinang berlangsung panas. Protes ini dipicu materi yang disampaikan Rais Syuriah PBNU Ahmad Ishomuddin yang dinilai tidak tepat dan justru bisa membuka luka lama.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rasid Ridho menyesalkan pernyataan Ishomudin.

“Sebagai peserta yang hadir saat itu sebenarnya Pak Ishomuddin memang tidak pantas lagi menyampaikan hal-hal seperti itu, tak perlu lagi membuka luka lama. Ini bisa merusak persatuan umat, ” katanya, Jumat (28/02).

Yang dibutuhkan saat ini, lanjut Rasyid, bagaimana membuat suasana sejuk, bisa menghadirkan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi umat Islam dewasa ini.

“Menjadikan umat Islam ini makmur, maju, adil,damai dan beradab,” tegasnya.

Sementara ulama asal Bangka Tengah Syahbudin Ahmad mengatakan seharusnya semua yang hadir di KUII menyadari apa tujuan KUII diselenggarakan.

“KUII ini intinya untuk adalah penyatuan umat bukan pengotakan umat dan sebagai tokoh mereka harus bisa merangkul,” katanya.

Lebih jauh dikatakan Syahbudin, organisasi apa yang mereka khawatirkan tersebut duduk bersama satukan untuk kepentingan umat bukan menuding.

“Mereka hanya tahu sampul-sampul dari organisasi dimaksud, tidak didalami dan alangkah bijaknya mereka tidak memperkeruh seakan-akan memang organisasi dimaksud akan makar,” paparnya.

Padahal, kata Syahbudin, KUII ini adalah media dakwah yang sekiranya dengan duduk bersama akan indah dan saling melengkapi untuk Islam yang rahmatan lil alamin, sesuai dengan hakekat Islam itu sendiri.

Syahbudin berharap KUII kali ini akan memberikan semangat positif bagi umat dan tokoh umat sehingga menghasilkan gagasan-gagasan besar dalam rangka memajukan umat dan persatuan umat.

Dan yang terpenting seluruh aturan Islam dapat diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan.

“Semoga Allah pandang kita sebagai umat yang terhimpun dalam kebaikan dan agar kiranya ditegakkannya hukum-hukum Allah dalam kehidupan kita secara fundamental.

Sebelumnya dlam forum itu, Ahmad Ishomuddin menyampaikan bahwa sikap intoleran, radikal, hingga kekerasan berbasis agama, marak karena disponsori sekelompok kecil umat Islam. Kelompok ini dengan vokal, gigih, konsisten, dan terang-terangan memperjuangkan tegaknya khilafah islamiyah.

Menurut dia, itulah yang mengikis rasa cinta tanah air (nasionalisme) dan berpotensi merusak persatuan bangsa. Materi itu disampaikan pada sidang pleno dengan tema: Strategi Perjuangan Umat Islam dalam Mewujudkan Indonesia yang Maju, Adil Beradab.

“Seperti yang diperjuangkan Hizbut Tahrir Indonesia, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Khilafatul Muslimin, KPPSI (Komite Penegakan Syariat Islam) di Sulawesi Selatan, FPI, dan yang semisalnya,” kata dia dalam pemaparannya di acara Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7, di Pangkalpinang, Kamis (27/2).

Usai dia menyampaikan materi, puluhan perwakilan ormas Islam berdiri dan meminta diberikan kesempatan kepada moderator untuk diberikan hak bicara. Meski moderator membatasi, nampaknya peserta kongres tetap tidak terima dengan pemaparan Ishomuddin. []hf

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *