Permusuhan Rezim Kepada Islam Kian Nyata?

Oleh: Rohandi Alwahwah (Khadim Majelis Ta’lim Alwahwah-Bekasi)

Rezim melalui Menteri PAN dan RB (Tjahjo Kumolo) secara jelas menegaskan untuk memberhentikan secara tidak hormat ASN yang terlibat ideologi khilafah.

“ASN apabila terbukti menganut dan mendukung paham khilafah, maka terhadap ASN tersebut sesuai Pasal 87 ayat 4 huruf b UU 5/2014, diberhentikan tidak dengan hormat karena melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUD 1945,” kata Tjahjo, Senin (13/7/2020).

Sebelumnya, Rezim telah melakukan kebijakan jahat yang serupa melalui Menteri Agama untuk menghapus konten-konten ajaran Islam di 155 buku agama Islam. Bahkan sejak September 2019 Kemenag telah merevisi sekian buku terkait dengan konten Khilafah dan Jihad.

Dari dua kebijakan tersebut setidaknya wajar jika rakyat memiliki persepsi bahwa Rezim ini memang jelas-jelas telah memusuhi Islam. Mengapa demikian? Jawabnya, karena konsep Jihad dan Khilafah jelas nyata adalah ajaran Islam dan terdapat dalam Al-Quran, As-Sunnah serta pendapat para ulama yang mu’tabar.

Sepanjang sejarah Islam, dalam kurun waktu 14 abad, Khilafah dan Jihad senantiasa hadir (diamalkan) dalam kehidupan kaum Muslimin. Konsep dan penerapannya yang begitu mulia bahkan membuat orang-orang Barat (jika tidak mau disebut Barat secara keseluruhan) begitu takjub akan Islam.

Banyak filsuf, ilmuwan, akademis, peneliti bahkan politisi yang kagum akan penerapan Islam (termasuk penerapan konsep Khilafah dan Jihad).

Bahkan penyebaran agama Islam di negeri ini pun tidak lain karena peran Kekhilafahan Turki Utsmani yang mengutus da’i (sering dikenal Walisongo). Selain itu, kemerdekaan negeri ini atas penjajahan Belanda dan Jepang pun tidak lain oleh karena pengamalan konsep Jihad itu sendiri.

Lantas atas dasar apa Rezim ini begitu memusuhi ajaran Islam? Tidak lain karena proyek Sekularisasi-Liberalisasi atau agenda pemisahan agama dari kehidupan-agenda berfikir dan berprilaku bebas sebebas-bebasnya sehingga melahirkan manusia yang tidak taat beragama serta manusia bejat.

Sekularisasi-Liberalisasi merupakan agenda Kafir Barat untuk menghancurkan Islam. Jadi jika Rezim menjalankan agenda tersebut, salah-satunya dengan mengkriminalisasi ajaran Islam (Khilafah dan Jihad termasuk mengancam memecat ASN yang dianggap pro-Khilafah) maka sesungguhnya Rezim telah menjalankan agenda Kafir Penjajah itu sendiri (menjadi antek Penjajah).

Wahai Rezim, semakin kalian menghalangi arah perjuangan umat menuju penerapan Islam secara kaffah maka disaat itulah Allah akan menjungkirbalikan kalian dengan seketika. Cukuplah kisah Fir’aun menjadi pelajaran dan jangan sekali-kali berupaya untuk menjadi Fir’aun-Fir’aun berikutnya. Na’udzubillah. []

Share artikel ini: