Perjalanan Dakwah Dari Ngawi Ke Mojokerto Demi Solidaritas Ulama dan Kyai Di Mojokerto
Rombongan delegasi ulama dan kyai dari Ngawi harus melalui perjalanan berat dan panjang demi menghadiri undangan Jalsah Ammah Kyai dan Ulama Kabupaten Mojokerto, Ahad 5 Agustus 2018.
Rombongan delegasi berangkat dengan dua mobil yang masing-masing dipimpin oleh seorang amir safar.
Rombongan pertama terdiri dari Ustad Ahmad, Gus Hawi, Pak Sunarto bersama Romo Kyai Misno, Pengasuh Pengajian Kitab Fqih Syafiiyyah, Teguhan Paron. Beliau rawuh (hadir) di acara Jalsah Ammah atas undangan khusus KH Heru Elyasa. Rombongan ini berangkat pukul 02.15 dari Teguhan. Khawatir terlambat rombongan putuskan lewat tol, meski tarif tol ini sangat mencekik. Alhamdulillah sampai di majelis sekitar pukul 06.45, pembawa acara, ngaturi (mempersilahkan) Kyai Misno untuk naik ke panggung bersama Kyai sepuh lainnya yang sudah duduk.
Sementara mobil rombongan delegasi kedua sudah persiapan berangkat sejak hari Sabtu, 4 Agustus 2018 sekitar pukul 21.00. Rombongan ini harus menjemput beberapa ulama yang akan mengikuti Jalsah Ammah di Mojokerto. Diantara beliau adalah Kyai Syamsul Hadi, seorang ulama sekaligus tokoh masyarakat di Dusun Ngambong Desa Pitu Kec Pitu, Ngawi. Rombongan sowan (menjemput) ke kediaman beliau.
Namun karena mendadak ada sesuatu hal yang tidak bisa beliau tinggalkan, beliau mohon maaf belum bisa hadir. Beliau berkomitmen Insya Allah jika ada acara lagi akan diagendakan hadir.
Selanjutnya bersama Kyai Subandi, Ustadz Sakun, menuju kediaman Kyai Kadi, dan pada pukul 01.15 dini hari rombongan berangkat, menjemput Kyai Suparlan di Padas Ngawi. Pada pukul 01.30 WIB dini hari, bersama Kyai Qadi, Kyai Subandi, Kyai Suparlan, dan Ustadz Sakun, rombongan berangkat menuju Mojokerto.
Pada pukul 04.10 rombongan singgah di salah satu masjid di daerah Pungging, Mojokerto, serta bersih bersih diri. Selanjutnya rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi. Tepat pukul 06.00 rombongan sampai di lokasi Jalsah Ammah Ulama dan Kyai Kabupaten Mojokerti di warung makan lesehan Krembangan milik Kyai Heru Elyasa.
Acara begitu kidmad dihadiri lebih dari 500 orang, ulama, kyai, ustadz, muhibbin, muballighoh, dan ibu-ibu dari Mojokerto dan sekitarnya di wilayah Jawa Timur.
Sebelum acara dimulai untuk menyambut para undangan yang hadir, ditampilkan grup hadroh dari salah satu pondok pesantren yang ada di Mojokerto.
Rombongan ulama dan kyai dari Ngawi ini hadir dalam rangka membahas persoalan krusial yang dialami ulama, kyai dan intelektual Islam. Beliau sangat prihatin atas kondisi ini, karena sesungguhnya ulama adalah pewaris Nabi yang menyampaikan ajaran Islam.
Setelah acara selesai rombongan langsung pulang menuju Ngawi dan alhamdulillah sampai rumah dengan selamat pukul 15.00 WIB. []
Sumber: shoutululama.org