Mediaumat.id – Profesor Riset Sistem Informasi Spasial dan Alumnus Vienna University of Technology, Austria, Dr. Ing. Fahmi Amhar mengatakan bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj itu memang menarik secara sains, namun pada saat sains tidak bisa menjawab, maka di sanalah iman berbicara.
“Di fisika itu masih banyak misteri yang akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj itu memang menarik secara sains, tetapi pada saat sains berhenti, di situlah iman bicara,” ujarnya dalam diskusi secara live Isra’ Mi’raj, Perspektif Sains, Ahad (20/2/2023) di kanal YouTube UIY Official.
Ia menceritakan, banyak orang yang ketika mengamati perkembangan sains dan teknologi kemudian berkhayal, “Mungkin enggak sih kita bikin pesawat ruang angkasa yang sedemikian rupa membawa kita sampai ke surga tanpa harus lewat kematian?”
Ia pun menjawab tidak mungkin. Alasannya, jangankan surga, langit pun tidak ada yang tahu sampai di mana? Meskipun, tuturnya, bintang itu jauhnya minta ampun, ia pun tidak ada cara untuk memastikan bintang itu masih ada atau tidak.
Jadi, kesimpulannya, ketika sains berhenti tidak bisa menjelaskan di situlah apa yang dikatakan oleh Sayidina Abu Bakar itu menjadi penting untuk kaum Muslim perhatikan. “Sayyidina Abu Bakar kan mengatakan apa saja yang dibilang oleh Nabi pasti benar,” pungkasnya.[] Wafi