Mediaumat.news – Peristiwa Isra Mi’raj yang dialami Rasulullah Saw, sempat menjadi senjata kaum kafir Quraisy, untuk semakin memecah belah umat Islam, dan menjauhkan kaum Muslimin dengan agamanya. Bahkan saat itu, kaum kafir Quraisy mencoba mempengaruhi Abu Bakar as Shiddiq r.a, untuk tidak lagi mengikuti sahabatnya (Nabi Muhammad SAW.), karena peristiwa tersebut dianggap sudah tidak wajar dan di luar akal manusia. Namun nyatanya, Abu Bakar as Shiddiq r.a tetap menjadi garda terdepan yang mempercayai Rasulullah Saw., bahkan membelanya.
Setidaknya cerita ini disampaikan Mubalig asal Martapura, Ustadz Muhammad Taufik NT, saat menjadi penceramah terakhir, di Peringatan Isra Miraj 1439 H., di Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, gelaran Lembaga Pengembangan Potensi Umat (LPPU) Arafah, sabtu (14/04/18).
Lewat cerita ini, Ustadz Taufik mengajak umat Islam, untuk senantiasa teguh membela ajaran Islam, karena memiliki kesamaan dari pasca peristiwa Isra Miraj tersebut. Di mana sekarang sebagian ajaran Islam semakin dikerdilkan, dilecehkan, hingga dinistakan, bahkan Ulamanya turut dikriminalisasi, dan Organisasi-nya dibubarkan pemerintah.
“berkaitan dengan peringatan Isra Miraj ini, tentunya kita tidak hanya sebatas mempercayai ajaran Islam semata, namun juga harus ikut memperjuangkannya, bersatu dan mendakwahkannya. Karena kalau tidak, umat akan dikuasai oleh orang-orang buruk diantara mereka, sementara doa orang-orang sholeh tidak akan dikabulkan Allah SWT,” urai Ustadz Taufik, sambil menyitir hadits riwayat at Tirmidzi tentang hal tersebut.
Namun Ustadz Taufik menambahkan, bahwa amar ma’ruf nahi munkar ini tidak akan banyak berarti, apabila Sistem kenegaraan yang dijalankan tidak Islami, miras kita perangi, namun sistem negara membolehkannya, riba kita sampaikan keharamannya, namun sistem hukum justru melindunginya, lanjut beliau memberikan contoh. Untuk itu, ia menyerukan pergantian sistem Kapitalisme, yang diterapkan di negeri-negeri kaum muslimin saat ini, dengan Daulah Khilafah Islamiyah.
“semoga kita diberi keteguhan sikap, dalam memperjuangkan ajaran Islam, sebagaimana ketegasan Abu Bakar Shiddiq Ra. di masa Silam,” harap Ustadz Taufik menutup tausiahnya.
Ada tujuh Penceramah lainnya, yang ikut mengisi Peringatan Isra Miraj ini, yakni KH. Kafandi Fadholi (Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Tokoh Banua), Prof. Wahyudi (Guru Besar Universitas Palangkaraya), Ustadz Abdul Hafiz (Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Maad Banjarbaru), Ahmad Barjie (Budayawan), Abdurrahman Malik (Tokoh Masyarakat), Deden Koswara (Dosen Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat), dan KH. Marhani Umar (Pimpinan Ponpes Al-Azhar Banyu Barau Kabupaten Hulu Sungai Selatan).
Ribuan Jemaah turut menghadiri kegiatan ini, yang berdatangan dari berbagai kabupaten Kota se-Kalimantan Selatan, hingga membuat ruang induk masjid tidak muat menampungnya.
Di acara ini juga diserukan penegakkan kembali khilafah Islamiyah, karena termasuk ajaran Islam, sebagai solusi dari carut marutnya permasalahan negeri.[]