Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram dalam penanggalan Islam. Penting untuk memperbanyak mengisi dengan berbagai amal ibadah yang dapat meningkatkan keimanan pada Allah SWT. Salah satunya dengan melakukan Bedah Buku.
Kegiatan bedah buku merupakan bagian dari aktivitas majelis ilmu. Karena itu, Komunitas Al Iman Kabupaten Maros menyelenggarakan Bedah Buku pada Ahad (20/2). Buku dengan judul “Kritik Terhadap Pemikiran Barat Kapitalisme ; Ideologi, Peradaban, dan Tsaqofah”. Menghadirkan Pembedah ; Ustadz. Khaeruddin, Spd.I. Pd., MBA. Pd. Beliau adalah Founder / Ketua Forum Muballiqh Syiar Islam [FIRMASI] Kota Makassar. Moderator A. Asis Aji, Ketua Indonesia Tanpa Pacaran Sulawesi Selatan.
“Kapitalisme sangat layak untuk dikritik, selain tidak sesuai dengan fitrah manusia juga terbukti mendengarkan manusia dan itu terbukti hari ini. Kapitalisme lebih mementingkan kepentingan oligarki daripada rakyat”. Kata Ust. Khaeruddin sebagai Pembedah.
Bedah buku dilaksanakan pada hari ahad, 20 Februari 2022, pukul 08 pagi hingga pukul 12 siang. Bertempat di Ruangan Perpustakaan Daerah Kabupaten Maros. Bedah buku ini dihadiri sekira 100 orang. Hadir dalam acara tersebut dari berbagi kalangan; mahasiswa, pemuda, pengusaha dan muballigh Kota Maros.
Seorang pengusaha mengatakan bahwa selama ini dinina bobokkan oleh Kapitalisme. Kapitalisme demokrasi misalnya dengan jargonnya “dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat” hanyalah bohong belaka. Tapi faktanya, dari pengusaha/oligarki, oleh pengusaha/oligarki, untuk pengusaha/oligarki.
Buku “Kritik Terhadap Pemikiran Barat Kapitalisme ; Ideologi, Peradaban, dan Tsaqofah” kaya dengan fakta, analisis kuat dan tentu solusi yang tuntas terhadap persoalan umat. Kapitalisme yang selama ini diagung – Agungkan oleh Barat bahkan sebagian umat Islam tidak layak menjadi ideologi. Barat dengan ideologi Kapitalisme yang disebarkan melalui imperialisme telah banyak memakan korban jiwa dan materi. Dan itu akan terus dilakukan untuk menjaga eksistensi ideologi tersebut.
Berbeda dengan Islam. Islam melakukan dakwah jihad untuk mengemban agar risalah Islam tersebar keseluruh penjuru dunia tanpa paksaan. Tentu juga tanpa penjajahan. Tujuannya agar islam sebagai ideologi menjadi pedoman hidup umat manusia. Inilah yang kemudian disebut sebagai Islam Kaffah. Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam. (AA).