“Di dalam sejarah umat ada hari-hari yang bersinar dan menjadi kebanggaan untuk umat-umat itu. Salah satu hari yang menjadi kebanggaan itu adalah hari terealisasinya kabar gembira dari Rasulullah SAW tentang penaklukan kota Konstantinopel oleh sultan Muhammad al-Fatih pada hari selasa,  20 Jumadul Ula 857 H. Rasulullah SAW pernah ditanya tentang “kota manakah yang akan ditaklukan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?”  maka Rasulullah bersabda “Kotanya Heraklius akan ditaklukan lebih dahulu yakni Konstantinopel.” Dari kabar gembira Rasulullah SAW inilah yang menjadi penyemangat seluruh pemimpin dan pasukan kaum muslim untuk menjadi penakluk kota Konstantinopel ,” tegas Didik Abdurrahman yang membacakan surat Syaikh Atho Abu Rustah, dalam acara Peringatan Penaklukan Konstantinopel pada hari Rabu, 15 Januari 2020 yang dihadiri oleh ratusan warga masyarakat Bojonegoro.

Mulyoto dalam momen yang luar biasa ini, mengingatkan kepada seluruh peserta yang hadir bahwa Islam pernah berjaya  dengan menaklukan Konstantinopel, sampai akhirnya kejayaan islam ini diruntuhkan oleh Kafir Barat yang bekerja sama dengan para pengkhianat Arab dan Turki pada tahun 1342 H-1924 M. Mulyoto juga mengajak kepada seluruh peserta yang hadir untuk sama-sama berjuang menyambut kabar dari Rasulullah yang ke dua yaitu pembebasan kota Roma.

Dalam kesempatan yang sama H. Suparno sebagai  salah satu pembicara, menyampaikan problem umat saat ini adalah negara telah memisahkan agama dalam urusan pemerintahan, padahal agama merupakan pondasi dari sebuah negara, jika pondasi agama tidak kuat atau bahkan ditinggalkan maka kondisi suatu negara akan menjadi carut-marut seperti sekarang ini. Untuk itu Suparno mengajak semua masyarakat untuk bersatu berjuang mengembalikan agama menjadi pondasi dasar sebuah negara.

Di akhir acara peringatan penaklukan kota Konstantinopel di tutup dengan doa oleh Ust Edi, Semoga kabar gembira dari Rasulullah SAW tentang kemenangan islam di masa mendatang segera terwujud. Aamiin. (MI)