Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. 1441H “Melaksanakan Syariah Islam Sebagai Bentuk Cinta Kepada Nabi”
Bertempat di Kedung Anyar Surabaya masyarakat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dengan tema melaksanakan syariah Islam sebagai bentuk cinta kepada Nabi, (Sabtu, 30/11/2019)
Hadir lebih dari 200 jamaah bapak-bapak dan ibu-ibu memenuhi tempat yang disediakan.
Hadir dalam acara tersebut para Kyai, ‘Alim ulama, tokoh masyarakat dan para ustadz berikut santrinya, antusias mengikuti jalannya acara.
Sambutan dari tokoh masyarakat setempat disampaikan oleh bapak Sudarmono. Beliau mengisahkan bagaimana awal mendirikan musholla. Diawali oleh lika-liku warga yang pada waktu itu begitu suram kehidupan di daerah tersebut. Kisah beliau di tahun 1978, bukan hanya laki-laki yang suka bermaksiat kepada Allah, tetapi kaum wanita juga tidak mau kalah dengan laki-laki, mereka bermain judi. Lanjut beliau, maka hari ini merupakan sebuah sejarah, dimana beliau bersusah payah memperjuangkan warganya agar kembali taat kepada sang Khaliq, dengan mengadakan peringatan Maulid Rasul. Lebih-lebih tema yang diusung adalah melaksanakan syariah sebagai bentuk cinta kepada nabi.
Pada kesempatan yang sama al fadhil al mukarrom Ustad Drs. Saidduddin sebagai pemateri tunggal menyampaikan bahwa, ummat Islam kalau ingin bersama nabi kelak di surga, maka harus melaksanakam syariahnya sebagai bentuk kecintaan terhadap nabinya.
Beliau mengisahkan bagaimana ketika sahabat Umar mengatakan, “cintanya kepada nabi yang melebihi dari cintanya dari seluruh alam semesta dan seluruh manusia, kecuali dirinya sendiri, lantas oleh Rasul disampaikan: tidak Umar, kecintaan kepadaku harus melebihi dari pada cintanya pada dirimu sendiri.
“Itulah bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad, dengan melaksanakan syariahnya”, pungkas Ustad Drs. Saiddudin. Beliau pun mengajak kepada seluruh jamaah agar melaksanakan syariah Islam sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad agar kehidupan bisa sejahtera.
Terakhir, acara ditutup dengan do’a dan dilanjutkan ramah tamah.[]
Sumber: shautululama.co