Perhatian Khilafah dalam Pelayanan Kesehatan

 Perhatian Khilafah dalam Pelayanan Kesehatan

Kembali digelar pengajian di Masjid At Tanwir Banjarmasin pada Rabu (15/1) ba’da Maghrib, yang jadi pembicara kali ini adalah dr. Fauzan Mutaqqin, Sp. J.

Di awal penyampaiannya beliau menceritakan tentang sejarah penaklukan Konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih.

Selanjutnya beliau menyampaikan bagaimana Khilafah di masa Muhammad Al Fatih memberikan perhatian terkait pelayanan kesehatan. Diantaranya Khalifah membangun banyak rumah sakit. Diantara Darus Syifa, dan beliau membuat kebijakan RS tidak boleh menarik biaya dari pasien

“Tentu saja hal ini berbeda dengan kebijakan pemerintah hari ini yang malah menaikkan iuran BPJS” terang beliau.

Beliau lalu membuat studi kasus suatu keluarga kecil yang tiap bulan harus mengeluarkan sekitar 800 ribu. Padahal belum tentu sakit. Ada seorang pasien yg mengeluhkan besarnya biaya berobat di masa sekarang bahkan sampai menjual handphone untuk menebus obat. Lalu pasien ini kata beliau teringat dengan Muhammad Al Fatih

Muhammad Al Fatih dalam memberikan pelayanan kesehatan sungguh luar biasa diantaranya merekrut juru masak terbaik untuk rumah sakit, dokter datang minimal 2 kali sehari ke pasien. Tiap rumah sakit minimal ada 2 dokter umum. Pegawai RS harus bersifat qanaah dan juga punya perhatian besar kepada pasien. Dokter tidak boleh mengasih obat sembarangan tapi harus terjamin kualitasnya. Saat itu juga tersedia dokter-dokter spesialis diantaranya penyakit dalam.

Beliau juga menjelaskan tentang perhatian Khilafah secara umum terhadap dunia kesehatan. Diantaranya banyak dibangun Birbistan atau rumah sakit. Banyak orang Eropa dulu yang datang ke Birbistan karena pengobatannya paling canggih saat itu. Bahkan kata beliau rumah sakit Islam menjadi tempat wisata orang Eropa saking bagus dan luarbiasanya pelayanan rumah sakit.

Siapapun yang datang ke rumah sakit, tidak cuma gratis biayanya juga mendapatkan uang saku ketika keluar rumah sakit.

Seorang pengelana dari Eropa sengaja pura-pura sakit karena ingin menikmati enaknya makanan di rumah sakit Islam, seperti ayam panggang.

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *