Perdana Menteri Pakistan Dorong Muslimah Pakai Purdah, Founder Bengkel Istri: Lebih Sempurna Memakai Pakaian Islam
Mediaumat.news – Menanggapi pernyataan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan yang mendorong perempuan untuk kembali berpakaian purdah atau pakaian Muslimah Pakistan agar terhindar dalam kasus pemerkosaan, Founder Bengkel Istri Asri Supatmiati menilai pakaian purdah bisa saja jadi pengerem, namun yang paling sempurna yakni memakai pakaian Islam yang menutup aurat.
“Pakaian yang sudah dikenakan di dalam budaya Pakistan misalnya lumayan tertutup yakni menutup tubuh. Itu bisa saja menjadi pengerem supaya tidak terjadi pemerkosaan. Tetapi yang paling sempurna adalah pakaian menurut Islam yaitu menutup aurat,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Selasa (13/4/2021).
Menurutnya, Allah Mahatahu aurat-aurat mana saja dari laki-laki atau perempuan yang lazimnya bisa membangkitkan syahwat. “Oleh karena itulah, Islam mengatur masalah aurat. Karena lazimnya aurat ini mampu membangkitkan syahwat. Normalnya, orang ketika melihat aurat lawan jenis itu bisa memunculkan nafsu, memunculkan syahwat. Maka itu, pakaian dalam Islam diatur dengan tujuan menutup aurat,” ujarnya.
Ia mengatakan, betapa pentingnya berpakaian tertutup, karena pakaian yang terbuka berarti membuka kesempatan terjadinya tindak pemerkosaan. “Ini tidak bisa kita pungkiri bahwa orang-orang yang memakai pakaian tidak tertutup atau pakaian minim itu bisa memicu bangkitnya syahwat sehingga orang memperkosa. Walaupun tidak menjadi penyebab tunggal, artinya harus disertai dengan adanya niat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, menurutnya, ada juga fakta bahwa para pemerkosa tidak memilih atau tidak pandang bulu apakah berpakaian tertutup atau terbuka. “Tetapi kalau ada perempuan berpakaian terbuka, ini membuka kesempatan pemerkosaan sehingga membangkitkan syahwat dan mendorong pemerkosaan, walaupun hubungannya ini tidak selalu demikian,” jelasnya.
Oleh sebab itu, jika ada yang membantah bahwa yang sudah menutup aurat pun bisa jadi korban pemerkosaan, menurutnya, tindak pemerkosaan itu tidak sekadar karena pakaian. “Memang betul. Bukan sekadar pakaian tetapi adanya pemikiran atau niat untuk melampiaskan gharizah nau. Hanya saja orang menggunakan pakaian yang menutup aurat, ini akan menutup kesempatan supaya tidak memicu munculnya syahwat. Karena kalau syahwat ini sudah muncul, meminta pemenuhan. Kalau pemenuhannya ini tidak sesuai syariat antara lain dengan memperkosa,” ujarnya.
Jadi, menurutnya, cara berpikirnya harus dibalik. Yang sudah berpakaian sopan dan sudah menutup aurat saja bisa menjadi korban pemerkosaan, apalagi yang tidak. “Oleh karena itu, kalau kita menutup aurat maka insyaallah bisa mencegah dari pemerkosaan,” pungkasnya. [] Achmad Mu’it