Mediaumat.info – Menyikapi adanya analisis yang menyebut perang Zionis Yahudi dengan Hamas berpotensi memicu terjadinya awal perang dunia ketiga, Direktur Indonesia Justice Monitor (IJM) Agung Wisnuwardana menyatakan sebuah perang baru dikatakan perang dunia jika terjadi polarisasi politik antara dua kutub atau lebih yang saling berkonflik.
“Sebuah perang baru dikatakan sebagai perang dunia, apabila terjadi polarisasi politik antara dua kutub atau lebih kekuatan global yang saling berkonflik satu sama lain dan sering kali melibatkan negara-negara adidaya di dalamnya,” ujarnya dalam video PD 3 Pecah 2024? di kanal YouTube Justice Monitor, Rabu (31/12/2023).
Menurutnya, perang dunia tidaklah sama dengan perang-perang yang terjadi di beberapa wilayah dunia saat ini karena konflik yang terjadi hanya sebatas pada level antar negara atau sebatas konteks regional atau kawasan.
“Yang terjadi saat ini adalah konflik antar negara ataupun regional yang meskipun merupakan proksi dari negara-negara adidaya, tidak tergabung atau mengandung unsur-unsur gabungan kutub aliansi maupun poros beberapa negara sekaligus,” ulasnya.
Genosida
Kembali pada konflik di Gaza, menurutnya yang terjadi di Gaza adalah genosida yang dialami oleh rakyat Gaza di bawah rezim-rezim penguasa boneka yang menjamin kepentingan Barat dan normalisasi hubungan dengan entitas Yahudi.
Maka ia ingin menyadarkan generasi umat yang mukhlis agar dapat bersuara dengan satu tujuan yaitu menyeru tentara yang mukhlis untuk menolong saudara-saudarinya dalam rangka menyelamatkan Gaza dan kaum Muslim pada umumnya. Selain itu juga menuntut kepada tentara umat untuk segera memberikan sumbangsihnya guna membebaskan tanah suci Al-Quds.
“Umat ini membutuhkan Umar bin Abdul Aziz, Salahuddin al-Ayyubi, Sulaiman al-Qanuni, dan Al-Mu’tasim Billah zaman ini atau zaman kiwari, sehingga dapat mencapai kembali jalan kejayaan dan kemenangan yang akan memuliakan Islam dan kaum Muslimin. Serta dapat mencegah perang dunia ketiga. Kalaupun terjadi perang maka dapat memenangkan perang dunia ketiga,” pungkasnya.[] Erlina