Perang Abadi dan Serangan Brutal Amerika Terhadap Kaum Muslim Hanya Bisa Dilawan dengan Khilafah ‘Ala Minhājin Nubuwah

Berbagai kelompok hak asasi manusia, kebebasan sipil, agama dan perdamaian dari Amerika Serikat dan di seluruh dunia, pada hari Rabu (30/6) meminta Presiden AS Joe Biden untuk mengakhiri serangan mematikan AS di luar medan perang yang diakui dan penggunaan serangan pesawat tak berawak (drone) dalam beberapa hari terakhir.

Dalam sebuah surat yang dikirim ke Biden, 113 kelompok menegaskan bahwa serangan itu ilegal dan melanggar hukum, serta merupakan dasar dari “perang abadi”. Kelompok tersebut mengatakan, menurut situs web “Voice of America”, bahwa serangan tersebut menimbulkan korban pada kaum Muslim dari berbagai etnis dan warna kulit.

“Presiden berturut-turut mengklaim kekuatan sepihak untuk mengizinkan pembunuhan rahasia di luar proses hukum dan di luar medan perang yang diakui, tanpa pertanggungjawaban yang berarti atas kematian yang melanggar hukum, serta nyawa warga sipil yang hilang dan yang terluka,” kata kelompok itu dalam suratnya kepada Biden.

Program serangan mematikan adalah landasan pendekatan AS yang lebih luas terhadap perang, yang telah menyebabkan berbagai perang dan konflik kekerasan, di mana ratusan ribu orang tewas, termasuk korban sipil yang signifikan, eksodus besar-besaran, serta penahanan dan penyiksaan militer tanpa batas hingga menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan, dan hilangnya anggota keluarga yang dicintai. Situs web “Voice of America” ​​menunjukkan bahwa Biden, seperti presiden Amerika lainnya, mengadopsi penggunaan serangan pesawat tak berawak (drone) bersenjata, untuk mengurangi kemungkinan kerugian (kekalahan) yang akan dialami Amerika (alquds.co.uk, 1/7/2021).


Dalam perang sekali pun tidak boleh ada serangan yang menargetkan rumah warga, rumah sakit, resepsi pernikahan, sekolah, kamar tidur, dan masjid. Namun, Barat yang diselimuti kedengkian tidak pernah menghargai dan menghormati hukum apa pun atau kebiasaan apa pun dalam perangnya terhadap umat Islam. Para pemimpin Barat, terutama para pemimpin Amerika, tengah berusaha mendapatkan kekuasaan yang akan membebaskan mereka dari kewajiban atau pertanggungjawaban atas pembunuhan sistematis terhadap kaum Muslim di semua waktu dan tempat.

Amerika dan kolonial Barat, yang mengklaim hak asasi manusia sebagai pintu intervensi urusan bangsa untuk menjajah dan menjarah revolusi mereka, tidak ragu-ragu untuk membunuh kaum Muslim tanpa pertanggungjawaban atau pengawasan, sehingga begitu mudahnya melakukan pembantaian. Di sini, Presiden Amerika, telah memiliki izin resmi untuk membunuh kapan saja dan di mana saja jika menyangkut kehidupan kaum Muslim, sehingga tidak ada penghalang atau pertanggungjawaban, tidak ada pengawas, dan tidak ada harga yang harus dibayar di bawah rezim yang merupakan antek dan boneka Barat, yang melakukan setiap perintah yang didiktekan kepadanya, serta memfasilitasi pelaksanaan operasi pembantaian terhadap kaum Muslim, baik dengan memberikan informasi atau benar-benar berpartisipasi dalam pembantaian rakyatnya demi memuaskan tuannya, kaum kafir Barat yang begitu benci pada Islam dan kaum Muslim.

Kaum Muslim yang menjadi korban dari kejahatan yang dilegalkan secara internasional, serta dengan izin yang diberikan kepada para pemimpin Barat, tidak jatuh di planet lain, tetapi di bawah matahari yang sama dan di tanah yang sama yang diklaim oleh para rezim penguasa Muslim bahwa mereka yang memerintah dan melindunginya!! Bagi para penguasa, umat Islam senantiasa hanya menjadi objek pembayaran pajak, serta perampasan harta dan kekayaan saja, sementara dalam hal pembelaan atas darah dan kehormatan kaum Muslim, maka sama sekali tidak ada pelindung, penguasa, dan pembela.

Realitas pahit umat Islam ini dipaksakan oleh kaum kafir Barat dan dilaksanakan oleh antek-anteknya dari para penguasa boneka jongos. Sehingga tidak ada keselamatan darinya kecuali dengan mencabut para penguasa pengkhianat yang merupakan antek-antek kolonial Barat, dan kemudian menegakkan Khilafah ‘ala minhājin nubuwah yang mewujudkan keadilan dan mencabut pengaruh Barat dari negeri-negeri kita, menjaga darah, kekayaan dan kesucian kaum Muslim, serta membalas darah dan kehormatan kaum Muslim yang telah dirampok selama beberapa dekade.

Sudah waktunya bagi tentara umat Islam dan kekuatan potensialnya untuk segera keluar membuat solusi radikal itu, Khilafah Rasyidah ‘ala minhājin nubuwah, sehingga “perang abadi” melawan kaum Muslim dan tragedi harian yang dialami umat bisa diakhiri. In syā Allah tegaknya Khilafah akan dapat segera diwujudkan. Dengan demikian, kemenangan adalah untuk umat yang menyambut seruan Allah, dan melawan kediktatoran para tiran. [Dr. Mus’ab Abu Arqoub]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 03/07/2021

Share artikel ini: