Penulis (Israel): Perang di Gaza Memperkuat Posisi Islam di Amerika Serikat

Penulis (Israel), Elad Ben David, seorang pakar Islam dan Amerika Serikat di Universitas Bar Ilan, mengatakan: “Agresi di Jalur Gaza memicu retorika anti-Zionis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Barat.”

Penulis menambahkan dalam website (Israel Today) bahwa, terlepas dari retorikanya, nampaknya ini adalah pertama kalinya perjuangan kaum Muslim untuk Palestina tidak hanya memperkuat posisi Islam dan kaum Muslim di Barat, namun ia juga mengkategorikan secara positif bahwa mereka sebagai orang-orang yang secara aktif berjuang, bahkan bisa dikatakan berekspresi untuk keadilan serta melawan kezaliman dan penindasan.

Dia menambahkan: “Tanggal 7 Oktober lalu merupakan titik balik yang dapat memperkuat posisi Islam di Amerika Serikat. Terutama banyaknya aksi demonstrasi yang menunjukkan identifikasi para mahasiswa dengan perjuangan orang Palestina (Muslim) untuk Gaza, yang bergema kuat di kalangan generasi muda Amerika, dan para pendakwah Muslim diundang ke universitas-universitas bergengsi di Amerika Serikat, memperkuat rasa reformasi di kalangan mahasiswa yang antusias, serta menegaskan bahwa merekalah yang saat ini berada di “sisi yang benar dari sejarah”.

Bahkan beberapa dari pendakwah itu adalah orang-orang yang sangat populer di media sosial, oleh karena itu mereka berpengaruh besar terhadap orang Amerika dalam menyebarkan pesan-pesannya ke jutaan pengikutnya. Sehingga, sejak perang, fenomena orang masuk Islam menyebar di Internet.

Mereka yang baru masuk Islam menyatakan bahwa identifikasi mereka terhadap penderitaan dan penindasan di Gaza telah membuat mereka memandang Islam sebagai agama yang memperjuangkan kebebasan kaum tertindas (rakyat Palestina), dan hal inilah yang memberi mereka “inspirasi” dalam dirinya untuk memeluk Islam.

Penulis mengatakan bahwa fenomena Islamisasi yang semakin berkembang menjadikan Amerika Serikat sebagai negara terdepan di Barat yang memeluk Islam, yang saat ini merupakan agama terbesar ketiga di Amerika Serikat, setelah Kristen dan Yahudi. Tampaknya Islam akan menjadi agama terbesar kedua dalam beberapa dekade mendatang.

Mayoritas Muslim Amerika sebelumnya adalah Kristen Amerika, kulit putih, dan Afrika-Amerika. Sehingga kenyataan ini tentunya mempunyai implikasi geopolitik yang besar bagi (Israel) dan komunitas Yahudi terbesar di dunia, terutama pada periode setelah 7 Oktober.

Agama Islam adalah agama yang paling cepat penyebarannya sebelum tanggal 7 Oktober, dan dengan izin Allah, masa depan adalah miliknya, di antara tanda-tanda terpenting kemenangannya adalah lenyapnya entitas Yahudi. (Al-Waie [Arab], Edisi No. 455, Tahun ke-39, Dzulhijjah 1445 H./Juli 2024 M.).

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: