Peningkatan Eskalasi Rusia-Ukraina, Sekadar Psywar

Mediaumat.info – Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menilai peningkatan eskalasi ketegangan Rusia terhadap Ukraina hanya sekadar propaganda perang urat syaraf (psychological warfare/psywar).

“Eskalasi itu hanya sekadar propaganda, propaganda psywar, untuk menunjukkan bahwa masih punya kekuatan dan kemampuan,” tuturnya dalam Kabar Petang: Next Rusia Bakal Jadi Medan Tempur Paling Brutal? di kanal YouTube Khilafah News, Senin (6/1/2025).

Akan tetapi, sambungnya kembali, dalam konteks digunakan secara langsung yang mengarah pada perang (militer) yang semakin masif, tidak akan. Karena masing-masing itu menahan diri agar kemudian peperangan ini bisa selesai dengan cara yang lain.

Selanjutnya, ia mengatakan bahwa sejauh konflik yang terjadi sebelumnya negara-negara besar memilih untuk menahan diri. Tidak terlibat secara langsung.

“Sejauh konflik yang sudah berjalan, negara-negara besar seperti: AS, Cina, termasuk negara-negara Eropa, relatif menahan diri untuk tidak terlibat secara langsung. Kalaupun terlibat, secara tidak langsung, seperti: suplai persenjataan atau bantuan keuangan dan strategi perang,” jelasnya.

Kalaupun mengirimkan tentara, kata Budi, adalah pengiriman yang tidak dipublikasikan secara luas. Karena memang pilihan yang dilakukan ini tujuannya adalah agar perang antara Ukraina dan Rusia eskalasinya tidak meluas.

Terakhir, ia menyatakan, apabila perang antara Ukraina dan Rusia itu meningkat akan menimbulkan ketidakstabilan politik kawasan maupun global.

“Karena, tentu kalau misalnya perang Ukraina dan Rusia itu eskalasinya meningkat, hal itu akan menimbulkan ketidakstabilan politik kawasan. Bahkan bisa mengancam stabilitas politik secara global,” pungkasnya.[] Nur Salamah

Dapatkan update berita terbaru melalui saluran Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini: