Pengurus FKU Aswaja Jatim Datangi Polres Mojokerto

Rabu, 8 Agustus 2018 Pengurus Forum Komunikasi Ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah (FKU Aswaja) Jawa Timur mendatangi Kantor Polsek Puri, Mojokerto. Kedatangan para ulama ini diterima bagian Humas Polsek Puri sekitar pukul 10.00.

Para Pengurus FKU Aswaja hadir ke Polsek Puri Mojokerto dalam rangka beraudiensi dengan aparat atas kasus persekusi yang dialami Pengurus FKU Aswaja Mojokerto, Kyai Abdurrahman Pengasuh Ponpes Al–Anwar Puri, Mojokerto. Para ulama ini hadir dengan didampingi pengacara mereka, Ustad Jalal Harinoko dari LBH Pelita Umat.

Rombongan Pengurus FKU Aswaja yang hadir pada kesempatan audiensi dengan Polsek Puri antara lain, dari Mojokerto: Kyai Abdurrahman, Pengasuh Ponpes Al Anwar Puri, Kyai Mashudi, Pengasuh Ponpes Basmalah Bangsal, KH. Heru Elyasa, Ponpes Al Mukhlisin Mojokerto, Ustad Habib Kholid Habibullah, Ponpes Al Anwar Puri, dan Ustad Jalal Harinoko dari LBH Pelita Umat serta muhibbinnya.

Selain itu hadir pula Pengurus FKU Aswaja Jombang, beliau antara lain: Kyai M. Nizar dari Ponpes Al Mimbar, Kyai Abdul Hamid, Kyai Ahmad Fatoni dan santrinya. Tidak ketinggalan Pengurus FKU Aswaja Pasuruan dan Nganjuk pun hadir. Beliau antara lain: KH. Rahmat, Abah Kariman, Kyai Mahfod, dan Ustad Huda dari Pasuruan. Sementara Pengurus FKU Aswaja Nganjuk diwakili oleh Ustad Taufik, Ustad Yudi Effendi, dan Mbah Dasio, sesepuh Nganjuk.

Pada kesempatan audiensi tersebut, Kyai Abdurrahman, sebagai Wakil Ketua FKU Aswaja Jatim, menyampaikan: “Para ulama sangat prihatin dengan kondisi politik aktual saat ini, dimana para ulama banyak mengalami persekusi”.

Lebih lanjut, beliau pun menceritakan persekusi yang dialaminya pada bulan Februari 2018 lalu. Pada kesempatan audiensi tersebut, beliau mengingatkan agar polisi bersikap profesional dan adil dalam menanggani kasus persekusi. Polisi jangan menjadi pihak yang menghalangi dakwah, tegas Kyai Abdurrahman.

Selanjutnya, giliran Kyai Mashudi, beliau memberi nasehat. “Polisi jangan mudah percaya laporan pihak yang suka menghalangi dakwah, juga jangan tidak percaya terhadap masukan dan nasehat ulama. Polisi seharusnya bersikap adil dan mengayomi masyarakat, sebagai aparat Negara”

Terakhir, Ustad Habib Kholid Habibullah menyampaikan bahwa: “Peristiwa persekusi terhadap Kyai Abdurrahman merupakan tindakan yang sewenang-wenang dan tidak mengindahkan peraturan yang ada. Harusnya polisi tabayyun dulu kepada Kyai Abdurrahman, jika memang ada laporan pihak yang tidak suka kepada Kyai Abdurrahman. Polisi harusnya bukan menjadi pihak yang menakut-nakuti ulama yang mendakwahkan Islam”, pungkas Ustad Habib.

Sekitar pukul 11.00 rombongan Ulama Aswaja Jatim ini meninggalkan Polsek Puri, namun mereka bukan untuk pulang. Selepas sholat dhuhur, rombongan Ulama Aswaja Jatim melanjutkan audiensinya ke Polres Mojokerto. Para Pengurus FKU Aswaja Jatim ini diterima oleh Pak Bambang, Kasat Humas Polres Mojokerto. Suasana Polres Mojokerto siang itu dipenuhi oleh ulama, mereka rata-rata menggunakan pakaian putih. Jumlah rombongan ulama yang hadir di Polres Mojokerto ini sama dengan ulama yang hadir di Polsek Puri.

Saat di Polres Mojokerto, Kyai Abdurrahman menyampaikan kembali peristiwa persekusi yang dialaminya. Beliau pun menasehati Polisi agar bersikap adil terhadap semua pihak yang mengalami persekusi dan harus diproses sesuai dengan hukum yang ada. Beliau pun berharap tidak akan ada lagi kasus persekusi, karena apa yang disampaikan ulama dalam rangka dakwah untuk mengingatkan.

Sementara Kyai Mashudi, saat audiensi dengan Polres Mojokerto, menyampaikan bahwa Ulama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Jatim ini terdiri dari berbagai ulama yang beragam latar belakangnya. Beliau ada yang berasal dari NU, Muhammadiyah, HTI, Jaulah, dll. Kita bersaudara, sehingga jika ada anggota yang terkena persekusi, maka itu sama artinya dengan menimpa keluarga besar FKU Aswaja Jatim secara keseluruhan. Oleh karena itu, beliau berharap Polisi bersikap adil, jangan berat sebelah.

Ulama lain yang turut serta dalam rombongan siang itu selebihnya memberikan penegasan terhadap apa yang telah disampaikan oleh pengurus FKU Aswaja sebagaimana disampaikan saat di Polsek Puri. Sekitar pukul 14.00 rombongan ulama ini berpamitan meninggalkan Kantor Polres Mojokerto. Para ulama ini pun kembali ke daerah mereka masing-masing ditemani para muhibbin yang setia mendampingi gurunya. []

Share artikel ini: