Mediaumat.info – Atas invasi Zionis Yahudi yang kerap menyasar warga sipil bukan hanya di Palestina tetapi juga Lebanon, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menyatakan para penguasa negeri-negeri Muslim semestinya menunjukkan pembelaannya yang hakiki dengan menghentikan penjajahan Zionis Yahudi dan melenyapkannya dari muka bumi.
“Semestinya mereka menunjukkan pembelaannya yang hakiki yakni menghentikan penjajahan Zionis Yahudi dan melenyapkannya dari muka bumi,” ujar Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana kepada media-umat.info, Senin (4/11/2024).
Menurutnya, di saat menyaksikan kekejaman Zionis Yahudi yang menimbulkan korban dan kerusakan yang sedemikian rupa, mereka juga dinilai tak layak memberikan bantuan yang sifatnya kemanusiaan belaka. Atau justru hanya beretorika, terlebih ‘diam’ berkenaan dengan nestapa warga di Palestina dan negeri Muslim lain termasuk Lebanon.
Namun, kata Budi lebih lanjut, upaya untuk melenyapkan penjajah tersebut hanya mungkin dilakukan bila para penguasa negeri Muslim menyatukan kekuatan mereka dan membangun kekuatan untuk menjadi negara adikuasa (superpower) berikut kumandang jihad fii sabilillah ke sana.
Dengan kata lain, yang dibutuhkan Gaza maupun negeri-negeri Muslim lainnya saat ini adalah tindakan nyata, bukan sekadar kata-kata.
Ambisi ‘Israel Raya’
Ia mengatakan, invasi Zionis Yahudi yang kerap menyasar warga sipil hingga ke Lebanon, sejalan dengan ambisi menciptakan ‘Israel Raya’ yang meliputi Palestina, Lebanon, hingga ke Irak.
“Cita-cita (baca: ambisi) negara Zionis Yahudi adalah juga meliputi wilayah Lebanon, bahkan sampai Irak,” ungkapnya, menambahkan.
Maka ketika ada peluang, mereka pun meluaskan serangan dan pendudukannya ke wilayah tersebut. Konsekuensinya, warga sipil yang ada di wilayah tersebut juga menjadi sasaran serangan Zionis Yahudi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dengan dalih mengincar kelompok Hizbullah di Lebanon, invasi Zionis Yahudi sering kali menyasar area di dekat rumah sakit setempat.
Bahkan baru-baru ini mereka melancarkan serangan bom yang menghantam pinggiran selatan Beirut, Lebanon. Bom tersebut menghantam sebuah bangunan di seberang jalan rumah sakit umum terbesar di Lebanon.
Padahal, seperti diketahui, daerah selatan Beirut tidak termasuk dalam perintah evakuasi militer Zionis sebagai lokasi yang diduga terkait dengan Hizbullah.
Sementara, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berdalih bahwa mereka beroperasi sesuai dengan hukum internasional dan menuduh Hizbullah telah tertanam kuat di wilayah-wilayah sipil.
Menanggapi hal itu, Budi pun mengatakan bahwa meskipun berkilah, tetapi bukti menunjukkan Zionis Yahudi memiliki maksud dengan serangan yang juga menyasar warga sipil dan anak-anak tersebut.
“Fakta yang ditunjukkan bahwa memang benar Zionis Yahudi menyerang tidak hanya milisi Hizbullah, namun juga menargetkan warga sipil dan anak-anak,” sebutnya.
Karenanya, ia juga menyebut Zionis Yahudi tak mengenal hukum internasional. “Perlindungan hukum humaniter terhadap warga sipil dan anak-anak dalam kondisi perang, tidak diindahkan oleh Zionis Yahudi, karena bagi mereka adalah bagaimana menghilangkan situasi ancaman,” urainya.
Celakanya, warga sipil serta anak-anak dari mereka yang dianggap musuh, oleh Zionis juga dianggap sebagai musuh yang mengancam.
Berikutnya, Zionis Yahudi ingin menciptakan rasa takut kepada warga sipil dan anak-anak dengan menimbulkan efek traumatik, sehingga memunculkan rasa kebencian terhadap para pejuang yang tidak menciptakan kondisi damai.
“Padahal nyatanya yang melakukan kejahatan adalah Zionis Yahudi, yang melakukan penjajahan,” pungkasnya.[] Zainul Krian
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat