Di tengah suara deru pesawat, tank dan rudal yang membombandir Gaza dan Lebanon, serta tangisan orang-orang yang berduka dan rintihan anak-anak, juga di sela-sela puluhan ribu orang yang mati syahid dan tumpukan puing-puing, maka tanpa rasa malu sedikit pun terhadap Allah dan terhadap hamba-hamba-Nya yang beriman yang sedang berduka, para penguasa dinasti Saud menyelenggarakan pesta peragaan busana di ibu kota, Riyadh, sebagai bagian dari kegiatan musim Riyadh 2024. Pesta tersebut menjadi tuan rumah bagi sekelompok aktris dan model yang tampil di atas panggung dengan mengenakan pakaian telanjang, bergoyang dan pamer di depan pria dan wanita.
Ini bukan pertama kalinya, para penguasa dinasti Saud dengan sengaja melakukan kegiatan amoral di negeri Dua Masjid Suci. Bahkan karena ambisinya terhadap amoral, mereka telah membentuk sebuah badan yang menghabiskan miliaran dolar riyal setiap tahunnya, yang disebut Otoritas Hiburan. Badan ini mengkhususkan diri dalam mengatur kegiatan dan acara yang merusak agama, moral, dan umat Islam, pria dan wanita, sebab menampilkan para penyanyi pria dan wanita yang menyanyikan lagu-lagu kafir – seperti yang terjadi tahun lalu – dan lagu-lagu cabul, dalam pesta-pesta dansa campur aduk yang riuh, serta berbagai acara diselenggarakan dengan nama kompetisi, yang tujuannya adalah agar perempuan tampil berpakaian namun telanjang, di mana laki-laki dan perempuan bercampur, dalam penyebaran amoral yang begitu telanjang di negeri Dua Masjid Suci dan tempat turunnya wahyu, seolah-olah para penguasa dinasti Saud bertekad untuk menjauhkan masyarakat dari agamanya.
Menyebarkan amoral di kalangan orang-orang beriman adalah salah satu kemungkaran terbesar dan kemaksiatan yang paling keji, karenanya Allah benar-benar mengancam siapa yang melakukannya dengan siksa di dunia dan di akhirat. Allah SWT berfirman:
﴿إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَن تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ﴾
“Sesungguhnya orang-orang yang senang atas tersebarnya (berita bohong) yang sangat keji itu di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang sangat pedih di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (TQS. An-Nur [24] : 19).
Juga membuat masyarakat meninggalkan dan menjauhi agamanya adalah kejahatan yang hanya bisa dihapuskan dengan taubat yang ikhlas. Allah SWT berfirman:
﴿إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ﴾
“Sesungguhnya, orang-orang yang menimpakan cobaan (siksa) terhadap mukmin laki-laki dan perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat azab Jahanam dan mereka akan mendapat azab (neraka) yang membakar.” (TQS. Al-Buruj [58] : 10).
Kerusakan dan kebobrokan yang dihasilkan dari para penguasa dinasti Saud adalah akibat dari diamnya umat dan masyarakat di negeri Dua Masjid Suci terhadap mereka. Jika kaum Muslim mencegah mereka sejak hari pertama mereka naik takhta, setelah mereka berkonspirasi dengan Inggris untuk menghancurkan Khilafah Utsmani, lalu menyatakan perang terhadap Allah, memerintah dengan selain Islam, dan mendukung penjajah, tentu kita tidak akan menemukan keadaan di mana kita melihat penyebaran kerusakan dan amoralitas di tempat turunnya wahyu dan tempat lahirnya kenabian, para sahabat dan tabi’in. Allah SWT berfirman:
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai teman setia(-mu). Sebagian mereka menjadi teman setia bagi sebagian yang lain. Siapa di antara kamu yang menjadikan mereka teman setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (TQS. Al-Maidah [5] : 51).
Namun kesempatan itu belum berlalu, sehingga umat, para ulama, dan masyarakat di negeri Dua Masjid Suci, serta para cucu Rasulullah SAW dan para shahabatnya yang mulia, untuk memutuskan bahwa api tidak akan padam sampai dapat membakar para penguasa dinasti Saud, dan berbaiat kepada seorang Khalifah dalam sebuah sistem negara Khilafah Rasyidah kedua ‘ala minhājin nubuwah guna mengembalikan negeri Dua Masjid Suci pada posisinya, agamanya, dan kesuciannya. [] Ir. Bahir Shaleh
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 20/11/2024.
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat