Penghormatan Terhadap Yahya as-Sinwar, Hizbut Tahrir Singgung Diamnya Para Tentara di Negeri-Negeri Muslim

 Penghormatan Terhadap Yahya as-Sinwar, Hizbut Tahrir Singgung Diamnya Para Tentara di Negeri-Negeri Muslim

Mediaumat.info – Seiring penghormatan terhadap Hamas dan Yahya as-Sinwar, pemimpin gagah berani yang telah syahid (insyaAllah), Hizbut Tahrir (HT) menyinggung diamnya para tentara kaum Muslim di sekitar Palestina yang justru tak menolong dengan menghancurkan entitas penjajah Yahudi.

“Wahai tentara kaum Muslim, apakah tidak ada lagi Shalahuddin di tengah kalian dan memimpin kalian, menolong para syuhada dan menghancurkan entitas Yahudi?” demikian siaran pers sekaligus seruan Hizbut Tahrir, Jumat (18/10/2024).

Untuk diketahui, Shalahuddin Al-Ayyubi adalah sosok yang sukses dalam upayanya membebaskan Baitul Maqdis dari cengkeraman tentara Salib pada tahun 1187 M, di bawah perjanjian Shulh al-Ramlah.

Namun, kondisi Palestina saat ini kembali seperti 90 tahun (sebelum pembebasan) berada di bawah kekuasaan kaum Nasrani. Bahkan kini lebih buruk daripada kezaliman yang menimpa umat Islam di Baitul Maqdis kala itu.

Maknanya, genosida yang dilakukan entitas penjajah Yahudi telah menyasar para orang tua, wanita dan anak-anak. Hingga Selasa, 22 Oktober 2024, Kementerian Kesehatan Gaza mencatat jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak tahun lalu menjadi 42.718 orang.

Catatan itu juga menyebutkan bahwa sekitar 100.282 orang lainnya terluka dalam serangan entitas penjajah Yahudi yang sedang berlangsung selama setahun di Gaza.

Pula tak hanya masjid-masjid, entitas penjajah Yahudi juga menghancurkan gedung-gedung sekolah dan rumah sakit serta membunuhi para pasien di dalamnya.

Sebagaimana diungkap sebelumnya, mereka juga telah sampai ke pemimpin Hamas yang gagah berani, bertakwa dan bersih, yakni Yahya as-Sinwar yang meraih satu dari dua kebaikan setelah kepahlawanannya dengan (Operasi) Badai al-Aqsha yang melemahkan entitas Yahudi selama satu tahun perang dengan jumlah personel dan peralatan yang lebih kecil dari Yahudi yang bersenjata lengkap.

“Katakanlah: ‘Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan. Dan Kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan kepadamu azab (yang besar) dari sisi-Nya. Sebab itu tunggulah, sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersamamu’,” lontar HT, mengutip janji Allah SWT di dalam QS at-Taubah: 52.

Tetapi di saat yang sama, para penguasa negeri Muslim termasuk tentara-tentara terbaik mereka di sekitar Palestina, mulai dari bumi al-Kinanah ke Yordania lalu Suriah, Irak, Turki dan Iran, memandang perkara Palestina seolah-olah tidak penting bagi mereka.

“Seolah-olah perkara itu tidak penting bagi kalian, dan seolah-olah kalian ada di negeri antah berantah, lalu kalian tetap diam saja tanpa bergerak,” tandas HT, kembali menyayangkan diamnya para tentara di negeri Muslim yang sebenarnya mereka adalah tentaranya umat terbaik yang telah dikeluarkan untuk manusia.

Dengan kata lain, seharusnya mereka rindu menjadi bagian dari orang yang mendapat kabar gembira dari aktivitas jihad fii sabilillah, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS at-Taubah: 21, yang artinya:

‘Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari pada-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal.’

Sebagai pengingat, HT tak hanya menyampaikan peran Khulafaur Rasyidin yang telah memuliakan Islam dan kaum Muslim dengan berjihad di jalan Allah dengan jihad yang sebenarnya, sosok Qutaibah bin Muslim pun demikian.

Beliau adalah panglima Muslim yang berhasil menaklukkan serta menyebarluaskan Islam ke Bukhara dan Samarqand di masa Kekhilafahan Umayyah di bawah Kekhalifahan Walid bin Abdul Malik.

Pula Khalifah Al-Mu’tashim, sang penakluk Amuriah dengan bentengnya yang paling kokoh di negeri Romawi kala itu. “Tidak adakah di tengah kalian Al-Mu’tashim, penakluk Amuriah?” seru HT kembali.

Begitu juga Quthuz dan Baybars yang mengalahkan Moghul di ‘Ayn Jalut di Palestina. Ditambah Abdul Hamid penjaga Palestina yang menolak utusan dari Yahudi yang ingin membeli tanah Palestina.

Terlebih Muhammad al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel yang berperan sebagai pembenar hadits Rasulullah SAW yang artinya: “Sungguh Konstantinopel pasti ditaklukkan, maka sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin penaklukan itu dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan itu,” tulis HT mengutip HR Ahmad.

Karena itu, kehancuran entitas penjajah Yahudi adalah suatu keniscayaan. “Wahai tentara di pasukan kaum Muslim, sesungguhnya kehancuran entitas Yahudi pasti datang dengan janji Allah. Setiap kali mereka berlaku congkak dan berbuat kerusakan, mereka pun dipukul, dan entitas mereka dihancurkan,” ulas HT lebih lanjut.

Bahkan seperti halnya kabar dari Rasulullah SAW, umat Islam bakalan memerangi Yahudi hingga membunuh mereka. “Sungguh kalian memerangi Yahudi dan sungguh kalian membunuh mereka,” tulis HT mengutip HR Muslim dari Nafi’ dari Ibnu Umar.

Maka itu HT mengingatkan kepada tentara-tentara kaum Muslim untuk memastikan lenyapnya entitas penjajah Yahudi melalui tangan mereka. Sebab, jika tidak, Allah SWT bakal mengganti mereka dengan kaum yang lain.

“Dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini,” kata HT mengutip QS Muhammad: 38.

Terakhir, HT menyampaikan harapan agar Allah SWT memuliakan umat ini dengan kembalinya khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Sehingga dengannya, umat seluruhnya termasuk warga Gaza bakal tertolong. [] Zainul Krian

Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat

Share artikel ini:

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *