Penghinaan terhadap Kaum Muslim dan Penyobekan Al-Qur’an di Belanda Terus Berlanjut
Penghinaan terhadap Kaum Muslim dan Penyobekan Al-Qur’an di Belanda Terus Berlanjut, Sementara Para Penguasa Muslim Memikirkan Cara untuk Menyenangkan Majikan Mereka yang Kafir
Edwin Wagensfeld, pemimpin gerakan rasis dan sayap kanan cabang Belanda, “Orang Eropa Patriotik Melawan Islamisasi Barat, Patriotische Europäer gegen die Islamisierung des Abendlandes (PEGIDA)”, merobek salinan Al-Qur’an di depan kedutaan besar sejumlah negara di kota Den Haag, Belanda. Koresponden Anadolu melaporkan pada hari Sabtu (23/9) bahwa Wagensfeld mengorganisir aksi protes sepanjang hari di Den Haag, merobek salinan Al-Qur’an di depan kedutaan Turki, Pakistan, Indonesia dan Denmark di Den Haag, serta menghina Islam dan kaum Muslim.
Saat melakukan protes di depan Kedutaan Besar Turki di Den Haag, Wagensfeld melemparkan lembaran-lembaran Al-Qur’an yang ia sobek ke tanah, menginjaknya, dan melontarkan hinaan kepada Ankara dan Turki. DiIa berterima kasih kepada aparat polisi Belanda yang telah melindunginya selama aksinya merobek Al-Qur’an.
Pada saat yang sama, Presiden Turki Erdogan tidak tidur di malam hari memikirkan bagaimana menyenangkan Amerika dengan memulihkan perjanjian gandum dengan Rusia. Adapun penguasa de facto Arab Saudi, Mohammad bin Salman, ia berbicara tentang kemajuan besar dalam normalisasi hubungan dengan entitas Yahudi, menyusul entitas tersebut membunuh lebih banyak warga Palestina.
Serangkaian penghinaan terhadap kaum Muslim oleh orang-orang kafir dan ketidakpedulian para penguasa dengannya akan terus dipertontonkan hingga kaum Muslim memutuskan untuk menghilangkan rasa takut, berjihad di jalan Allah, menggulingkan rezim-rezim boneka tersebut, dan membangun negara Islam (hizb-ut-tahrir.info, 24/9/2023).