Pengamat: Vaksin Belum Lulus Uji Klinis, Berbahaya!
Mediaumat.news – Menanggapi perbedaan sikap antara Kamboja dan Indonesia terkait kebijakan impor vaksin corona Sinovac Cina, Pengamat Kebijakan Publik Dr. Erwin Permana mengatakan kebijakan impor vaksin yang belum lulus uji klinis fase III berbahaya bagi masyarakat.
“Saya katakan bahwa kebijakan impor vaksin yang belum lulus uji klinis fase III ini berbahaya untuk masyarakat,” tuturnya kepada Mediaumat.news, Ahad (20/12/2020).
Menurutnya, pemberitaan mengenai Kamboja yang menghindari vaksin Cina, mengonfirmasi bahwa pemerintahan Kamboja menolak menjadikan rakyatnya sebagai kelinci percobaan. “Memang seperti itu seharusnya pemerintah bersikap yakni melindungi rakyatnya dari tiap-tiap kemungkinan dharar,” ujarnya.
Ia justru heran dengan sikap Indonesia yang impor vaksin dari Cina, padahal secara medis belum tuntas uji klinis. “Yang aneh itu pemerintahan Indonesia. Kenapa pemerintah impor dalam jumlah besar? Untuk kepentingan siapa ini? Kalau untuk kepentingan medis, opini medis dengan tegas menyatakan penolakan terhadap vaksin yang belum tuntas uji klinis,” ungkapnya.
Ia menilai, seharusnya pemerintah tidak menjadikan impor vaksin sebagai ajang bisnis. “Satu-satunya solusi untuk pandemi ini adalah lockdown. Bukan malah seperti menjadikan pandemik ini sebagai ajang bisnis. Pemerintah seharusnya impor vaksin untuk kepentingan medis bukan kepentingan bisnis,” ujarnya.
Menurutnya, hal ini menunjukkan rezim saat ini makin hari terlihat makin mesra dengan rezim komunis Cina dan semakin mengabaikan aspirasi rakyatnya sendiri.
“Kita juga baca di media bahwa ternyata Cina sendiri malah impor vaķsin dari Jerman. Kenapa kita malah impor dari Cina. Vaksin apa yang mau diimpor dari Cina? Jangan-jangan vaksin-vaksinan,” pungkasnya.[] Achmad Mu’it
2 Comments
China Komunis, memainkan gaya bisnis dengn tameng Kapitalisme.
Media umat adalah muatan berita terupdate.. luar biasa