Mediaumat.id – Terkait pernyataan Donald Trump yang menyebut AS akan masuk neraka, Pengamat Politik Internasional Umar Syarifudin mengatakan, Donald Trump adalah cermin keburukan yang dihasilkan oleh negara penjajah Amerika.
“Trump adalah cermin keburukan yang dihasilkan negara penjajah Amerika,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Kamis (20/4)2023).
Menurut Umar, Trump dan politisi liberal lainnya adalah bencana itu sendiri. “Dengan sistem kapitalisme saat ini, Amerika akan terus melahirkan Trump-Trump baru,” jelas Umar.
Pasalnya, lanjut Umar, siapa pun yang mengikuti politik Amerika akan melihat realitas formasi politik dan sistem keamanan Amerika, konstitusi dan undang-undang yang berlaku, serta realitas tabiat para pembuat keputusan di AS sangat menguntungkan bagi para kapitalis.
Umar menuturkan, Trump, yang ingin kembali mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2024 telah ditahan oleh pihak berwenang Amerika, dan ini menjadi momen yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika ketika mantan presiden negeri itu dijerat kasus pidana kriminal.
Ia membeberkan, Trump dituduh melakukan suap senilai US$130 ribu atau setara Rp1,9 miliar kepada bintang porno Stormy Daniels untuk menutup mulut Daniels yang diketahui telah melakukan perselingkuhan dengannya pada tahun 2006 di Nevada.
Saat itu, Trump diketahui telah menikah dengan Melania. Pengacara Trump, Michael Cohen, diketahui membayar Daniels yang bernama asli Stephanie Clifford, melalui perusahaan cangkang sebelum diganti menjadi Trump Organization.
Selain kasus porno itu, kata Umar, Trump juga tersangkut penyelidikan di Georgia terkait upayanya untuk membatalkan kekalahan pemilu 2020 di negara bagian itu. Trump juga menghadapi penyelidikan penasihat khusus departemen kehakiman atas dokumen rahasia yang disita dari rumah mewah miliknya di Mar-a-Lago, Florida, musim panas lalu, dalam upayanya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden 2020.
Dalam kasus lain, ujar Umar, organisasi Trump dihukum karena penipuan pajak pada bulan Desember karena membantu para eksekutif menghindari pajak atas tunjangan mewah seperti apartemen di Manhattan dan mobil mewah. Trump tidak diadili dalam kasus itu tetapi perusahaannya didenda US$ 1,6 juta dan Allen Weisselberg, mantan kepala keuangannya, dijatuhi hukuman penjara.
Umar melihat, Trump memiliki banyak pengikut ekstremis rasis kulit putih, yang terinspirasi oleh pemimpin karismatik mereka yaitu Trump sendiri.[] Agung Sumartono