Pengamat: Serangan Hamas adalah Sah, Bukan Tindakan Teroris

Mediaumat.id – Pengamat Politik Islam Dr. Riyan M.Ag. menilai serangan Hamas ke entitas penjajah Yahudi pada Sabtu malam 7 Oktober 2023 lalu adalah sah dan bukan tindakan teroris.

“Serangan Hamas yang meluluhlantakkan entitas Yahudi merupakan gambaran dari upaya Palestina untuk melawan kekuasaan penjajah. Dan ini adalah sah bukan tindakan teroris,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Sabtu (14/10/2023).

Karena, menurutnya, justru yang menjadi teroris sesungguhnya adalah entitas penjajah Yahudi yang dibantu Amerika dan Inggris. “Sekaligus ini membongkar mitos seolah kekuatan entitas Yahudi penjajah ini terkuat, padahal sangat mudah dihancurkan,” imbuhnya.

Alasan lain, katanya, karena Palestina adalah tanah kharaj, yakni tanah yang dimiliki kaum Muslim sejak dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khaththab ra hingga hari kiamat.

“Sehingga haram hukumnya membiarkan tanah itu dikuasai dan dirampas entitas Yahudi penjajah. Juga haram mengakui eksistensi penjajah di tanah yang diberkahi,” paparnya.

Perampasan

Menurut Riyan, sejak Deklarasi Balfour 1917 yang disampaikan Arthur Balfour dari Inggris bahwa mereka akan memberikan national home kepada Yahudi yang ditindaklanjuti dengan deklarasi entitas Yahudi pada 1948 sampai sekarang (2023) adalah sebuah perampasan dan penjajahan.

“Inilah akar masalah Palestina, yakni perampasan dan penjajahan yang dilakukan entitas Yahudi zionis secara sistematis yang didukung oleh Inggris dan Amerika,” ungkapnya.

Di sisi lain, Riyan menyesalkan tidak adanya negara Muslim yang membantu secara nyata dengan mengirimkan tentaranya melawan entitas Yahudi ini. “Padahal mereka memiliki tentara dan senjata yang lebih dari cukup untuk mengalahkan entitas Yahudi zionis ini,” sesalnya.

Jihad

Menurutnya, untuk mengalahkan dan mengusir penjajah Yahudi adalah dengan kekuatan yang sepadan. Tentara harus dilawan dengan tentara. Senjata dengan senjata. Negara harus dilawan dengan negara. Maka jihad (perang di jalan Allah melawan orang kafir dalam menegakkan agama Allah) adalah satu-satunya solusi nyata yang akan mengalahkan entitas Yahudi penjajah.

“Bukan perundingan, diplomasi, solusi dua negara (two state solution), ataupun normalisasi dengan entitas Yahudi. Yahudi Zionis hanya mengenal satu bahasa: perang,” tegasnya.

Riyan juga menyebut, jihad itu akan menjadi efektif bila dikomandoi seorang pemimpin negara Islam (khalifah), yang menyatukan seluruh kekuatan kaum Muslim.

Seperti halnya, tambahnya mencontohkan, Nabi Muhammad SAW selaku kepala negara di Madinah dengan tegas dan tuntas menindak kejahatan Yahudi Bani Nadhir, Bani Quraizhah, Bani Qainuqa. Lalu Khalifah Umar bin khaththab ra membebaskan Baitul Maqdis dari tangan Romawi. Juga Shalahuddin al-Ayyubi merebut kembali Baitul Maqdis dari tentara Salib. Serta Sultan Abdul Hamid II dari Khilafah Utsmani dengan efektif menjaga Baitul Maqdis dari rongrongan Yahudi.

“Semua ini menunjukkan bahwa solusi syar’i dan tuntas untuk masalah Palestina adalah dengan jihad dan khilafah,” pungkasnya.[] Langgeng Hidayat

Share artikel ini: