Mediaumat.news – Menanggapi rencana Presiden Joko Widodo yang meminta diselenggarakan pertemuan tingkat tinggi (KTT ASEAN) untuk mendesak pemerintahan junta militer di Myanmar menghentikan kekerasan dalam menindak demonstrasi antikudeta, Pengamat Politik Internasional Farid Wajdi menyebut politik luar negeri Indonesia di bawah kontrol Amerika.
“Jadi ini sekaligus memperkuat bukti bahwa politik luar negeri Indonesia ini sebenarnya under control Amerika,” ujarnya kepada Mediaumat.news, Ahad (21/03/2021).
Menurut Farid, ketika Amerika mengecam dan peduli terhadap kondisi di Myanmar dengan dikudetanya Aung San Suu Kyi karena ada kepentingannya, maka Indonesia pun ikut-ikutan mengecam.
Ia juga mengatakan, dalam isu Palestina juga tampak bahwa Indonesia memberikan solusi yang sama dengan Amerika, yaitu solusi dua negara.
Dalam masalah Myanmar ini, Farid membeberkan, penguasa negeri-negeri Islam termasuk Indonesia, politik internasionalnya tidak dalam kerangka melayani umat untuk membela Islam. Maka tidak mengherankan meskipun Muslim Rohingya sudah lama mengalami penderitaan di bawah rezim Myanmar termasuk Aung San Suu Kyi yang membiarkan penindasan tersebut, para penguasa negeri Islam tidak ada kepeduliannya.
Farid mengingatkan, kalau Presiden Jokowi mengecam kekerasan di Myanmar sebaiknya juga menghentikan kekerasan di Indonesia.
Karena, kata Farid, Presiden Jokowi tidak akan memiliki legitimasi yang kuat untuk bersuara menghentikan kekerasan di Myanmar tersebut kalau berbagai kekerasan di Indonesia terutama tindakan represif terhadap umat Islam, organisasi Islam, dan para ulama itu dibiarkan.[] Agung Sumartono