Mediaumat.info – Di Hari Guru Nasional tahun ini, Direktur Siyasah Institute Iwan Januar menyampaikan, berbagai persoalan sektor pendidikan di negeri ini tak bisa selesai hanya dengan pergantian menteri dan kurikulum.
“Persoalan (pendidikan) ini tidak bisa selesai hanya pergantian menteri dan kurikulum,” ujarnya kepada media-umat.info, Rabu (27/11/2024).
Tetapi, menurutnya, untuk menuntaskan bermacam persoalan dimaksud perlu perubahan paradigma di dunia pendidikan yang dimulai dari asas hingga bangunan di atasnya.
Dengan, kata lain, diperlukan perubahan total dan mendasar. Apalagi sekularisme yang selama ini dijadikan pijakan pendidikan nasional terbukti sudah gagal mencetak para pelajar yang memiliki karakter luhur. Dan secara akademik pun tidak melejit merata.
Belum lagi bila melihat kualitas akademik para pelajar di tanah air yang masih memprihatinkan. Seperti terdapatnya sejumlah siswa SMP yang belum lancar membaca. Lalu, viral juga sejumlah pelajar SMA yang masih gelagapan perkalian dasar, maupun miskin pengetahuan geografi.
“Lihat pula karakter sebagian pelajar Indonesia. Banyak pelajar terlibat kasus narkoba, pergaulan bebas, kekerasan seksual, hingga pembunuhan,” tambahnya.
Bahkan belakangan didapat data bahwa banyak pelajar mengidap gangguan kesehatan mental seperti stres dan depresi. Sementara di sisi lain ada yang sampai melakukan bunuh diri.
Untuk itu, kembali Iwan menegaskan, sudah saatnya perubahan dimaksud hanya dengan Islam yang telah terbukti berhasil membangun pendidikan yang mendunia.
“Terbukti Islam berhasil membangun pendidikan dan mencetak cendekiawan yang mendunia serta meninggalkan warisan peradaban untuk berbagai bangsa,” tandasnya.
Dikabarkan sebelumnya, dengan alasan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyatakan pembelajaran konvensional tidak cocok lagi digunakan oleh generasi masa kini.
Berdasarkan perbincangan di dalam rapat kerja perdana dengan Komisi X DPR RI baru-baru ini, banyak pihak yang juga menilai bakal terjadi perubahan Kurikulum Merdeka menjadi Kurikulum Deep Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pengalaman belajar yang mendalam dan bermakna bagi siswa.
Disebutkan pula, kurikulum ini dirancang untuk membantu siswa memahami materi secara lebih baik dengan menekankan pada pemikiran kritis dan eksplorasi.[] Zainul Krian
Dapatkan update berita terbaru melalui channel Whatsapp Mediaumat