Mediaumat.id – Terkait penghinaan dan pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW, Ummul Mukminin Aisyah dan Al-Qur’an oleh anggota partai berkuasa di India Bharatiya Janata (BJP), Pengamat Politik Umar Syarifudin mengatakan para penguasa dunia Muslim harus bersikap tegas pada India.
“Dunia Muslim, khususnya para penguasanya harus berani bersikap tegas atas narasi islamofobia rezim India serta penistaan, diskriminasi dan penindasan yang dilakukan rezim India,” ujarnya kepada Mediaumat.id, Kamis (9/6/2022).
Menurut Umar, rezim India tidak lagi memperhitungkan kaum Muslim di India yang jumlahnya lebih dari 200 juta. Sehingga jika pertolongan dari para penguasa dunia Muslim itu tidak dilakukan, Muslim India seperti ‘yatim piatu’ yang terlantar.
Tapi sayangnya, kata Umar, kaum Muslim yang ada di kawasan Timur Tengah, termasuk bangsa Arab saat ini tengah menjalin hubungan bisnis yang baik dengan India. Padahal semua tahu bahwa India melakukan banyak sekali penindasan kepada kaum Muslim di negerinya.
Umar membeberkan, demokrasi India yang disebut “demokrasi terbesar di dunia,” seperti juga praktek demokrasi lain, adalah aturan mayoritas yang bertopang dan mengikuti suara mayoritas, sementara kaum minoritas ditinggalkan begitu saja. Ditambah fakta adanya sistem kasta dalam ajaran Hindu yang melakukan diskriminasi oleh kasta yang lebih tinggi atas kasta yang lebih rendah, apalagi pada non-Hindu. Ini adalah alasan sebenarnya mengapa rezim India saat ini menginjak-injak hak-hak kaum Muslim.
Umar menilai, pemerintah India yang berkuasa saat ini sedang melaksanakan rencana-rencana partainya sampai terwujudnya mimpi “Kebangkitan Hindu” dan mendirikan negara yang memerintah berdasarkan ajaran Hindu.
Untuk itu, ungkap Umar, mereka melaksanakan program yang disebut chaudhi atau pemurnian, yang berarti kembalinya jutaan orang India yang masuk Islam atau Kristen selama berabad-abad ke agama Hindu, karena nenek moyang mereka adalah Hindu seperti yang mereka klaim.
“Kapan para penguasa dunia Muslim akan tergerak membela? Kapan tentara Muslim akan menyadari bahwa tugas mereka yang berdiri gagah seperti raksasa penolong di hadapan rezim yang menindas?” pungkas Umar.[] Agung Sumartono