Pengamat: Pemerintah Harusnya Memfilter Aplikasi Medsos yang Merusak
Mediaumat.id – Pengamat Politik Rizqi Awal menilai jika pemerintah ingin merevolusi mental masyarakat khususnya anak-anak harus mengutamakan memfilter video-video maupun aplikasi media sosial yang dapat merusak masyarakat.
“Kalau pemerintah punya niat untuk merevolusi mental maka pemerintah seharusnya mengutamakan untuk memfilter berbagai video-video, aplikasi-aplikasi, yang itu justru merusak masyarakat,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Ahad (8/1/2023).
Salah satu aplikasi yang perlu difilter adalah Tiktok, yang merupakan aplikasi paling banyak digunakan di dunia. Menurut data laporan Business of Apps, pada kuartal II 2022 TikTok sudah memiliki 1,46 miliar pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) di seluruh dunia.
Namun, mengapa Indonesia tidak melakukan filter terhadap aplikasi tersebut? Itu menurut Rizqi disebabkan karena uang, terkait dengan kepentingan global, terkait dengan kapitalisme.
Begitupun dengan Cina, meskipun terdapat perbedaan konten yang disebarkan platform media sosial Tiktok versi Cina dengan Tiktok versi selain di negeri bambu tersebut, namun tetap saja aplikasi tersebut tidak bisa dihilangkan karena itu berkaitan dengan keuntungan.
“Karena aplikasi ini terkait dengan keuntungan. Sehingga, negara hanya memberikan pemaksaan ‘filter’. Termasuk juga filter dalam isu-isu kenegaraan. Pemerintah Cina melakukan itu,” ungkapnya.
Rizqi menilai Tiktok ini juga bisa menjadi alat dari pemerintah Cina untuk bisa mengontrol negara lain, atau mengubah pandangan negeri lain terkait dengan isu tertentu bahkan bisa merubah habit (kebiasaan) masyarakat.
“Ini akan sangat menguntungkan negara-negara besar, negara-negara komprador dan juga menguntungkan Cina,” pungkasnya.[] Ade Sunandar