Mediaumat.id – Pengamat Ekonomi Politik Salamuddin Daeng mengatakan kelangkaan minyak goreng karena ulah para spekulan. “Rakyat harus menyerah membeli minyak goreng mahal di tengah resesi. Belum lagi dihadapkan dengan masalah kelangkaan karena ulah para spekulan,” tuturnya kepada Mediaumat.id, Selasa (22/03/2022).
Menurutnya, penegak hukum tak punya kemampuan untuk menindak para spekulan, meskipun isunya telah beredar. “Penegak hukum mati kutu tak punya kemampuan menindak para spekulan. Walaupun isunya sudah beredar luas,” ujarnya.
Ia berharap kepada pemerintah dan pengusaha agar tidak bersikap semaunya. “Kalau begini caranya kalian menggunakan momentum kelangkaan minyak goreng untuk menaikkan harga eceran tertinggi minyak goreng, maka rakyat bisa menuduh kalian pemerintah dan pengusaha yang mendesain huru hara ini. Jangan begitu dong!” pintanya.
Kemudian, kata Daeng, seharusnya menteri perdagangan menuntut kepada menteri keuangan untuk membayar subsidi minyak goreng. Menteri Perdagangan M Lutfi mendesak pengakuan Sri Mulyani kemana uang subsidi minyak goreng. Kalau memang masih ada maka segeralah dicairkan. Kalau memang sudah tidak ada harus ada pengakuan yang transparan.
Terakhir, ia menegaskan, menteri perdagangan telah gagal mengelola tata niaga minyak goreng. “Menteri perdagangan bisa mengundurkan diri dengan tenang karena gagal mengelola tata niaga minyak goreng yang layak dan terjangkau oleh rakyat yang tengah menderita akibat krisis,” pungkasnya.[] Nur Salamah